PENGARUH SUPLEMENTASI MADU KELENGKENG TERHADAP KADAR TSA DAN MDA TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI TIMBAL (Pb)

Kamilatussaniah Kamilatussaniah(1), A Yuniastuti(2), RS Iswari(3),


(1) Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Semarang, Indonesia
(2) Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Semarang, Indonesia
(3) Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstract

Timbal (Pb) merupakan salah satu logam berat yang berasal dari emisi pembakaran bahan bakar. Peningkatan penggunaan bahan bakar pada mesin industri dan kendaraan bermotor menyebabkan peningkatan kadar Pb di udara. Masuknya Pb ke dalam tubuh akan mengganggu keseimbangan molekul lain sehingga menjadi radikal bebas. Ketidakseimbangan antara radikal bebas dengan antioksidan menyebabkan stres oksidatif yang ditandai dengan menurunnya total satus antioksidan (TSA) dan meningkatnya malondialdehid (MDA). Madu kelengkeng adalah suplemen kesehatan yang mengandung flavonoid, vitamin C, vitamin E dan beta karoten yang berperan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh madu kelengkeng terhadap kadar TSA dan MDA darah tikus putih yang diinduksi Pb. Desain penelitian ini adalah eksperimental dengan 25 ekor tikus putih jantan galur Wistar yang dibagi dalam 5 kelompok, yaitu kelompok A (tikus normal), B (tikus dengan induksi Pb 10 mg/kgBB) dan C, D, E merupakan kelompok perlakuan suplementasi madu secara berturut-turut 0,45, 0,9, 1,8 ml/200 gramBB dan induksi Pb 10 mg/kgBB selama 14 hari. Data TSA dan MDA dianalisis menggunakan one way anova dan uji LSD untuk mengetahui perbedaan setiap kelompok. Hasil penelitian menunjukkan madu dengan dosis 1,8 ml/200 gramBB dapat meningkatkan kadar TSA dan menurunkan kadar MDA secara signifikan. Simpulan dari penelitian ini adalah madu dapat meningkatkan kadar TSA dan menurunkan kadar MDA pada tikus putih yang diinduksi Pb. 

Lead (Pb) is heavy metal which comes from waste fuel emissions. Increased use of fuel in industrial machinery and vehicles causes increased levels of lead in the air. The entry of Pb into the body will disturb the ballance other molecules and became a free radicals. The imbalance between free radicals and antioxidants cause oxidative stress which characterized by decreased total antioxidant statue (TAS) and increased malondialdehid (MDA). Longan honey is health suplement which contained flavonoids, vitamin C, vitamin E and beta carotene. This study aims to determine the effect of longan honey against TAS and MDA levels of blood Pb-induced. This is an experimental research design with 25 white male rats Wistar, divided into 5 groups: group A (normal), B (rats with induced Pb 10 mg / kg) and the C, D, E is a group of honey supplementation treatment respectively 0.45, 0.9, 1.8 ml / 200 gramBB and induction of Pb 10 mg / kg for 14 days. TAS and MDA data were analyzed using one-way ANOVA and LSD test to determine differences in each group. The results showed that honey with a dose of 1.8 ml / 200 gramBB could increase levels of TAS and MDA levels were significantly lowered. The conclusions of this study is the honey can increase levels of TSA and lower levels of MDA in white rats induced Pb.

Keywords

Madu kelengkeng, Timbal (Pb), TSA, MDA

Full Text:

PDF

References

Ardiyanto D. 2005. Deteksi Pencemaran Timah Hitam (Pb) dalam Darah Masyarakat yang Terpajan Timbal (Plumbum). Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 (1): 67-76.

Asih IA, Ratnayani RK & Swardana IB. 2012. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Golongan Flavonoid dari Madu Kelengkeng (Nephellium longata L). Jurnal Kimia 6 (1): 72-78.

Aulanni’am RA & Rahmah NL. 2012. The Potency of Sargassum dulpicatum Bory Extract on Inflammatory Bowel Disease Therapy in Rattus norvegicus. Journal of Life Science 6:144-154

El-Hady. 2013. Honey Protect human Low Density Lipoprotein (LDL) from Peroxidation (In Vitro Study). Journal Pharmation Science 23 (2): 191-197.

Endrinaldi & Asterina. 2014. Pengaruh Timbal (Pb) Terhadap Kadar MDA Serum Tikus Putih Jantan. Jurnal kesehatan 3 (3): 533-537.

Ercal N, Orhan HG, & Burns NA. 2001. Toxic Metals and Oxidative Stress Part I: Mechanism Involved in Metal Induced Oxidative Damage. Journal of Curent Topic in Medicinal Chemistry 1: 529-539.

Flora SJS, Megha M, & Ashish M. 2008. Heavy Metal Induced Oxidative Stress and Its Possible Reversa; By Chelation Therapy. Indian Journal Med Res 128: 501-523.

Gurer H & Ercal N. 2000. Can antioxidants be beneficial in the treatment of lead-poisoning? Free Radic. Journal Biologi Med 29: 927–945.

Gusnita D. 2012. Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) Di Udara dan Upaya Penghapusan Bensin Bertimbal. Berita Dirgantara 13 (3): 95-101.

Langseth L. 1994. Oxidants, Antioxidants, and Disease Prevention. Belgium: International Life Science Institute (ILSI) Press: 1-25.

Latumahida GJ, Kakisina P, & Moniharavopon M. 2011. Peran Madu Sebagai Antioksidan dalam Mencegah Kerusakan Pankreas Mencit (Mus musculus) Terpapar Asap rokok Kretek. Molusca medika 4 (1): 106-116.

Mardiani HT. 2008. Pengaruh Pemberian Timbal (Pb) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma Mencit. Tesis. Sumatera: Universitas Sumatera Utara.

Mostafa MH, Osfor, Ibrahim HS, Mohamed YA, Ahamed SM, Azeem ASAE, & Hegazy AM. 2010. Effect of Alpha Acid and Vitamin E on Heavy Metals Intoxication in Male Albino Rats. Journal of America Science. 6(8) : 56-63.

Murray RK, Graner DK, Mayes PA, & Rodwell VW. 2003. Biokimia Harper. Edisi 24. EGC, Jakarta: 611-613.

Packer L. 1991. Protective role of vitamin E in biological systems. Am J Clin Nutr 53:1050S-1055S.

Parwata OAK, Ratnayani KAA, & Listya A. 2010. Aktivitas Antiradikal Bebas Serta Kadar Beta Karoten Pada Madu Randu (Ceiba petandra) dan Madu Kelengkeng (Nephellium longata L). Jurnal Kimia 4 (1): 54-62.

Patrick. 2006. Lead Toxicity Part II: The Role of Free Radical Damage and The Use of Antioxidants in the Pathology and Treatment of Lead Toxicity. Alternative Medicine Review 11 (2): 114-127.

Ratnayani KAA, Laksmiwati IAM, & Septian Ni PI. 2012. Kadar Total Senyawa Fenolat Pada Madu Randu dan Madu Kelengkeng Serta Uji Aktivitas Antiradikal Bebas dengan Metode DPPH (Difenilpikril Hidrazil). Jurnal Kimia 6 (2): 163-168.

Reed DJ, & Orrenius S. 1997. The role of methionine in glutathione biosynthesis by isolated hepatocytes. Biochem Biophys Res Commun 77:1257-1264.

Rock CL, Jacob RA, & Bowen PA. 1996. Update on biological characteristics of the antioxidant micronutrients: vitamin C, vitamin E and carotenoids. J. Am Diet Assoc 96 (7): 693-702.

Shofia V, Aulanni’am, & Mahdi C. 2013. Studi Pemberian Ekstrak Rumput Laut Coklat (Sargassum Prismaticum) terhadap Kadar Malondialdehid dan Gambaran Histologi Jaringan Ginjal pada Tikus (Rattus Norvegicus) Diabetes Melitus Tipe 1. Kimia Student Journal 1: 119-125.

Sumardika IW, & Jawi IM. 2011. Ekstrak Air Daun Ubijalar Ungu Memperbaiki Profil Lipid dan Meningkatkan Kadar SOD Darah Tikus Yang Diberi Makanan Tinggi Kolesterol. Jurnal Ilmiah Kedokteran 43 (2): 67-70.

Trianggadewi DP. 2010. Pengaruh Pemberian Ekstrak Labu Siam (Sechium edule (Jacq.) Sw) Terhadap Kadar Kolesterol LDL Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diinduksi dengan Pakan Hiperkolesterolemia. Skripsi. Surakarta: Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Surakarta.

Wresdiyati T, Astawan M, Fithriani D, Adnyane IKM, Novelina S, & Satyaningtjas AS. 2007. Pengaruh a-tokoferol terhadap profil superoksida dismutase (SOD) dan malondialdehida (MDA) pada jaringan hati tikus di bawah kondisi stres. Jurnal Veteriner 8(4):202-209.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.