ANUITAS LAST SURVIVOR UNTUK KASUS TIGA ORANG TERTANGGUNG

D. P. Sari(1), J. Jazwinarti(2),


(1) Jurusan Matematika, Universitas Negeri Padang, Indonesia
(2) Jurusan Matematika, Universitas Negeri Padang, Indonesia

Abstract

Pada asuransi multiple life, terdapat dua istilah berdasarkan status kematian dari kumpulan tertanggung yaitu joint life dan last survivor. Perbedaan status multiple life ini pada asuransi adalah waktu pemberian uang pertanggungannya. Suatu status dikatakan joint life jika pemberian uang pertanggungan dilakukan pada saat orang pertama meninggal dan status dikatakan life survivor jika pemberian uang pertanggungan dilakukan pada saat semuanya telah meninggal. Untuk mendapatkan uang pertanggungan, tertanggung haruslah membayarkan sejumlah premi. Jika ingin mengkonversikan premi tunggal menjadi premi berkala diperlukan anuitas. Untuk kasus asuransi last survivor kita akan menggunakan anuitas last survivor. Hasil akhir dari proses penelitian penulis akan menghasilkan rumusan matematika nilai sekarang anuitas awal dan anuitas akhir  untuk kasus dua orang dan tiga orang pada status last survivor.

In multiple life insurance, there are two terms based on the status of the death of the insured is a collection of joint life and last survivor. The difference is in the status of multiple life insurance is the timing of cash coverage. A status is said to be a joint life insurance money if provision was made during the first die and life survivor status if the provision of insurance money made at the time are all dead. To get the sum insured, the insured must pay a premium. If you want to convert into a single premium be regular premium, annuity required. For the last survivor insurance cases we will use the last survivor annuity. The end result of the research process will generate mathematical formulas of present value due annuity and immediate annuity for the case of two and three people in the last survivor status.

Keywords

Annuity; last survivor annuity; multiple life

Full Text:

PDF

References

Achdijat D. 1993. Teknik Pengelolaan Asuransi Jiwa. Yogyakarta : Gunadarma.

Andrejs M & Aleksandrs M. 2001. Insurance Models for Joint Life and Last Survivor Benefits. Informatica 12: 547–558

Bowers NL, Gerber HU, Hickman JC, Jones DA, & Nesbitt CJ. 1997.Actuarial Mathematics. 2nd ed. Schaumburg : The Society of Actuaries

Bhuana TY, Widana IN, & Harini LPI. 2015. Menentukan Premi Tahunan untuk Tiga Orang pada Asuransi Jiwa Hidup Gabungan (Joint Life). E-Jurnal Matematika 4 (4): 195-200

Dewi NLPR, Widana IN, & Nilakusmawati DPE. 2016. Penentuan Cadangan Premi untuk Asuransi Joint Life. E-Jurnal Matematika 5 (1): 32-37

Futami T. 1994. Matematika Asuransi Jiwa Bagian II. Jakarta : Rekaprint Utama.

Jordan CW.1991. Society of Actuaries’ Textbook on Life Contingencies. Massachusetts: The Society of Actuaries.

Kamal I, Devianto D, & Yanuar F. 2014. Penentuan Premi Tahunan pada Asuransi Joint Life dengan Menggunakan Anuitas Reversionary. Jurnal Matematika UNAND 3 (4): 2303-2910

Khairani. 2014. Penentuan Premi Tahunan untuk Polis Asuransi Jiwa Bersama Last Survivor. Jurnal Matematika UNAND 3 (2): 62-71

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.