PERKERAMIKAN MAYONG LOR JEPARA: HASIL ENKULTURASI DALAM KELUARGA KOMUNITAS PERAJIN

Triyanto Triyanto(1),


(1) Dosen Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang

Abstract

Desa Mayong Lor sebagai salah satu desa di Kecamatan Mayong Jepara, secara historis telah lama dikenal sebagai daerah sentra industri seni kerajinan keramik tradisional atau seni gerabah rakyat. Potensi usaha keramik itu telah menjadi sumber ekonomi desa dan warga masyarakatnya antargenerasi. Di tengah bergugurannya industri serupa, fenomena perkeramikan tersebut, hingga kini secara tradisional masih tetap bertahan dan berlanjut. Penelitian ini bertujuan mengkaji masalah bagaimana mekanisme budaya yang dilakukan oleh para perajin untuk mempertahankan dan memberlanjutkan perkeramikan tersebut. Dua strategi dasar untuk mengkaji masalah penelitian ini menggunakan pendekatan teoretis konsep enkulturasi dan keramik tradisional serta pendekatan metodologis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. Pertama, perilaku perajin keramik Mayong Lor dalam memproduksi seni gerabah ini merupakan hasil pewarisan tradisi turun-temurun dari para orang tuanya melalui proses enkulturasi di dalam lingkungan keluarganya. Kedua, perilaku hasil pewarisan ini oleh para perajin diwariskan juga kepada anak-anak mereka masing-masing. Ketiga, pola pewarisan dalam proses enkuluturasi itu menggunakan pendekatan mengajarbelajar sambil bekerja melalui metode pembiasaan, peniruan, dan internalisasi. Berdasarkan hasil penelitian ini, untuk mempertahankan dan memberlanjutkan potensi seni tradisi, pihak yang berkepentingan disarankan menggunakan pola enkulturasi dalam keluarga sebagai strategi pembinaannya.

Keywords

perkeramikan, enkulturasi, budaya, keluarga, perajin

Full Text:

PDF

References

Adhytman, S. 1987. Kendi: Wadah Air Minum Tradisional. Jakarta: P.T. Yogyakarta.

Astuti, A. 1994. Ilmu Pengetahuan Keramik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Chambers, R. 1988. Pembangunan Desa Mulai dari Belakang. Jakarta: LP3ES.

Dahana, R.P. 2012. “Forum Kebudayaan Dunia” dalam Kompas Edisi2 Januari 2013.

Danandjaja, J. 1988. Antropologi Psikologi. Jakarta: Rajawali.

Gustami, SP, et.all.2014.”Craft Arts and Tourism in Ceramic Art Village of Kasongan in Yogyakarta”, in : Journal of Arts & Humanities, Vol 3, No.2 (2014), page 37- 49.

Jazuli, M. 2001. Paradigma Seni Pertunjukan Rakyat : Sebuah Wacana Seni Tari, Wayang, dan Seniman. Yogyakarta : Yayasan Lentera Budaya.

Harjito, 2002. “Mengungkap Silsilah dan Asalusul Rr. Ayu Mas Semangkin (Kanjeng Ibu Mas) Nimas Ayu Pamikatsih”. Himpunan Naskah. Edisi 1 Maret 2002 Desa Mayong Lor Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara.

Ihromi, T.O. 1990 (ed.). Para Ibu Yang Berperan Tunggal dan Yang Berperan Ganda. Jakarta: LPFE-UI.

Iswidayati, S.dkk. 2009. “Seni Keramik Nusantara : Dilematis antara Upaya Pelestarian dan Tuntutan Pasar”. Laporan Hasil Penelitian. LP2M Unnes.

Karthadinata, D.M. 2005. “ Studi tentang Pengembangan Desain Kerajinan Keramik Desa mayong Lor” dalam Imajinasi, Jurnal Seni.Vol.1.No 2.

Kayam, U. 1981. Seni, Tradisi, Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan.

Kodiran. 2004. “Pewarisan Budaya dan Kepribadian” dalam: Jurnal Humaniora, Volume 16, No.1 Februari 2004. Yogyakarta: FIB Universitas Gajah Mada. Hal.10-16.

Koentjaraningrat. 1985. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: P.T. Gramedia.

Kompas, 2012. “Seni Rakyat Kita Kian Renta dan Sekarat”. Edisi 30 September 2012.

Mahbub, J. 2010. “Perkembangan Industri Kerajinan Keramik dan Peranannya terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Mayong Lor Jepara Tahun 1980-2005. Skripsi Ilmu Sejarah dalam eprints.undip.ac.id/3421.

Markoem, M.E. 1982. “Sosialisasi” dalam: Ilmu Sosial Dasar (Bahan Bacaan Pengajar II). Jakarta: Konsorsium Antarbidang Depdikbud.

Miles, M.B dan Hubermen, A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan : T.R. Rohidi. Jakarta: U.I. Press.

Parsons, T. 1964. The Social System. New York: The Free Press.

Rahmawati, D.N. 2008. “Kerajinan Keramik: Gerabah Desa Mayong Lor Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara”. Skripsi. Jurusan Seni Rupa FBS Universitas Negeri Semarang.

Rohidi, T.R. 1993. “Ekspresi Seni Orang Miskin: Adaptasi Simbolik terhadap Kemiskinan” Disertasi Doktor PPS U.I.

Rohidi, T.R.R. dkk. 1994. Pendekatan Sistem Sosial Budaya dalam Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press.

Scupin, R. 2005. Cultural Anthropology a Global Perspective. Fith Edition. Linderwood University.

Sidharta, H. 1991. Seni Keramik Modern dalam Perjalanan Seni Rupa Indonesia. Bandung : Penerbit Panitia KIAS.

Somani, I.S. 2008. “Enculturation and Aculturation of Television Use Among Asian Indians in the U.S”, Ph.D Dissertation, University of Maryland, College Park.

Spradley,J.P.1979. The Ethnographic Interview. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Washburn, D. 2008. “Enculturation and Generative Principle” in: Journal of The Political Science Research Center, Suvreme TEME (2008) God 1. Br.1. Contemporary Issues (2008) Vol. 1. No.1.

Wiyono, 2012.” Para Pejuang Tradisi Hampir Dibunuh Penonton Geregetan” dalam Suara Merdeka Edisi 5 Oktober 2012.

Yudoseputro, W. 1988. Pengantar Seni Rupa Islam Indonesia. Bandung : Angkasa.

Yumarta, K. 1982. Keramik. Bandung : Angkasa.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.