Aplikasi Metode Geomagnetik Zona Dugaan Fenomena “Jabal Magnet” di Daerah Banyumas

Anggit Pranatya Wardana(1), Lilik Ozy Prasetyo(2), Fajar Sukmaya(3), Muhammad Yani(4), Supriyadi Supriyadi(5),


(1) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang
(2) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang
(3) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang
(4) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang
(5) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Abstract

Penelitian mengenai dugaan adanya fenomena “Jabal Magnet” di desa Limpakuwus, Baturraden Banyumas dengan menggunakan metode magnetik. Tujuan dari adanya penelitian ini adalah mengetahui nilai kemagnetan (Suceptibilitas) dan juga mengetahui jenis keadaan bawah permukaan bumi di daerah Limpakuwus, Banyumas sebagai salah satu studi mengenai permasalahan yang hangat diperbincangkan oleh masyarakat serta diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai keadaan bawah permukaan di daerah penelitian.

Luaran yang diharapkan dari program penelitian ini adalah untuk dapat pengembangan IPTEK dan dapat memberikan informasi sebagai salah satu acuan untuk penelitian – penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan metode magnetik maupun fenomena serupa sehingga memililiki potensi untuk dipublikasikan.

Penelitian dengan metode magnetik dilakukan dengan menggunakan satu set alat PPM (Proton Precission Magnetometer) GEMSys 19T. Lokasi penelitian berada di Desa Limpakuwus, Baturraden Banyumas tepatnya pada sekitaran jalan desa Limpakuwus dan areal perkebunan milik BBPTU (Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul) Limpakuwus Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Data yang diperoleh berupa nilai total intensitas medan magnetik di setiap titik pengukuran, posisi (garis lintang dan Bujur), data elevasi (ketinggian), yang kemudian dilakukan perhitungan dan koreksi data terhadap acuan yang telah disepakati. Pembuatan profil penampang bawah permukaan dibuat menggunakan software Magpick, Mag2DC, dan Surfer v.10. Hasil interpretasi didapatkan nilai kemagnetan total berada pada -700 nT sampai dengan 1.300 nT, sementara hasil akhir nilai intensitas kemagnetan adalah -240 nT sampai dengan 180 nT. Hasil interpretasi dengan nilai intensitas medan total tersebut didapatkan 2 (dua) daerah yang diduga terdapat batuan yang bersifat magnetik tinggi dan batuan yang bersifat magnetik rendah.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Anggit Pranatya Wardana, Lilik Ozy Prasetyo, Fajar Sukmaya, Muhammad Yani, Supriyadi Supriyadi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Creative Commons License
The journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License