PERAN PNPM DALAM UPAYA MOBILITASI MASYARAKAT MISKIN DI KOTA SEMARANG

Rafika Bayu Kusumandari(1),


(1) Universitas Negeri Semarang

Abstract

This study aimed to describe the role of PNPM Mandiri in the economic and social aspects in an attempt social mobility for the poor, and describes the driving and inhibiting social mobility PNPM efforts for the poor. This study used a qualitative approach. The research was conducted in the Village Mangunsari, District Gunungpati, Semarang. In PNPM program, the activities fostered the activities of Tridaya (Engineering / Environmental, Social and Economic). Guidance for each village conducted at BKM respective wards. From the research, it can be concluded that: (1) PNPM program is effective enough to mobilize poverty in the city of Semarang with Tridaya’s program. (2) Increasing public welfare with the PNPM program. And (3) However, the PNPM has not been able to make people aware not to consider themselves poor. Advice: Need for a more intensive coaching to the public the awareness to not call them poor, and this program would be very good if implemented continually.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan PNPM Mandiri pada aspek ekonomi dan aspek sosial dalam upaya mobilitas sosial bagi masyarakat miskin; dan mendeskripsikan pendorong dan penghambat PNPM dalam usaha mobilitas sosial bagi masyarakat miskin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Pada program PNPM ini, kegiatan yang dibina pada kegiatan Tri daya (Teknik / Lingkungan, Sosial dan Ekonomi). Pembinaan untuk masing-masing kelurahan dilakukan pada BKM masing-masing kelurahan. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa : (1) Program PNPM cukup efektif untuk memobilisasi kemiskinan di Kota Semarang dengan program Tri dayanya. (2) Kesejahte­raan masyarakat semakin meningkat dengan adanya program PNPM. Dan (3) Namun demikian, adanya PNPM belum bias menyadarkan masyarakat untuk tidak menganggap dirinya miskin. Saran: Perlu adanya pembinaan yang lebih intensif kepada masyarakat akan kesadaran untuk tidak menyebut dirinya miskin, dan program ini akan sangat bagus jika dilaksanakan secara berlanjut.


Keywords

PNPM, Tridaya’s Program

Full Text:

PDF

References

Kementerian Sekretariat Negara (2008) PNPM mandiri, http://www.sekneg.go.id. diunduh tgl 4 November 2008 pkl 20.00 wib

Jawa Pos (2008) “Mencermati Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)”. www. jawapos.com, diunduh tgl 4 November 2008

Lexy, J.M. (2001) Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyono, P. (2010) “Model Pemberdayaan Masya-rakat melalui Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluar¬ga): The Model of Family Empowerment Pro¬gram for Community Empowerment”. Jurnal Unair. Vol. 23 - No. 1 / 2010-01. Surabaya: Unair Press

Pakpahan (1996) “Penanggulangan Kemiskinan: Prinsip Dasar, Metodologi dan Upaya Penang-gulangannya”. Artikel Diterbitkan atas Kerja-sama Fakultas Pertanian IPB dengan Ikatan Sosiologi Indonesia Cabang Bogor dengan Grasindo.

Sajogyo (1996) Memahami dan Menanggulangi Kemiskinan Di Indonesia. Jakarta: Grasindo.

Sudjana (2001) Metode dan Pembelajaran Partisi-patif: Cetakan IV. Bandung: Falah Production

Team Mirah Saketi (2010) PPMK: Program Pem-berdayaan Masyarakat Kelurahan Provinsi DKI Jakarta. Jakarta: PT Mirah Saketi.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.