Sistem Pengamatan Suhu dan Kelembaban Pada Rumah Berbasis Mikrokontroller ATmega8

Muhammad Yan Eka Adiptya(1), Hari Wibawanto(2),


(1) Universitas Negeri Semarang
(2) Universitas Negeri Semarang

Abstract

Abstrak— Dalam keseharian kita terkadang diperlukan pengukuran suhu maupun kelembaban lingkungan di sekitar kita. Banyak macam sensor untuk pengukuran suhu atau kelembaban, semisal LM35, S18S20 maupun DHT11. Untuk pengukuran suhu dan kelembaban lingkungan sekitar kita maka bisa dipilih sensor yang cukup murah yaitu DHT11. DHT11 memiliki output digital yang sudah terkalibrasi. Sensor ini terdiri dari komponen pengukur kelembaban tipe resistive dan pengukuran suhu melalui NTC serta terhubung dengan 8 bit uC sehingga memberikan hasil yang cukup baik, kecepatan respon yang cukup, memiliki ketahanan yang baik terhadap interferensi dan cukup murah dalam harga. Interface yang digunakan adalah single write serial interface yang cukup cepat dan mudah. Ukuran sensor yang kecil, kebutuhan komsumsi daya yang rendah dan mampu mentransmisikan outputnya dalam jarak 20 meter. Kelemahan dari sensor ini adalah akurasi yang kurang, selain itu range pengukuran suhunya hanya 0 sd 50 derajat Celcius tapi dengan harga yang cukup murah sensor ini bisa menjadi alternatif untuk dipakai dalam pengukuran suhu dan kelembaban yang tidak terlalu memerlukan akurasi yang bagus. Misalnya pengukuran suhu kamar, pengukuran suhu dan kelembaban mesin penetas dan lain-lain. Jika jarak sensor ke uC kurang dari 20 meter maka perlu dipasang resistor pull up 5K di pin data nya. Sedangkan jika jarak lebih dari 20 meter maka perlu disesuiakan besarnya resistor pull up tersebut. Catu daya yang diperlukan DHT11 ini berkisar 3.5V sampai 5V. Akses ke sensor hanya diperbolehkan lebih dari 1 detik setelah catu daya pertama kali diberikan. Perlu pula ditambhakan kapasitor 100nF diantara pin VCC dan GND untuk filter catu daya.

Keywords— sensor, mikrokontroler, DHT11, ATmega8

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.