HUBUNGAN SOSIAL ANTARA ETNIS BANJAR DAN ETNIS MADURA DI KOTA BANJARMASIN

Yusuf Hidayat(1),


(1) Penndidikan Sosiologi & Antropologi FKIP-Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami integrasi sosial antara etnis Banjar dan Madura di Kota Banjarmasin. Berbeda dengan kota lain di Kalimantan, di kota Banjarmasin, etnis Banjar dan Madura dapat hidup bersama tanpa ada konflik keras meskipun kedua etnis tersebut sama-sama dikenal sebagai etnis pedagang. Penelitian ini mengadopsi metode kualitatif yang berfokus pada keunikan setiap individu sebagai produsen realitas. Penelitian ini telah dilakukan di kota Banjarmasin dan telah mewawancarai sembilan informan. Hasil penelitian ini mengungkapkan beberapa fakta. Pertama, agama dan aktivitas ritual merupakan media integrasi bagi etnis Banjar dan Madura. Kedua, penegakan hukum dalam masyarakat telah menimbulkan rasa hormat masyarakat terhadap hak orang lain. Ketiga, sikap etnis Madura yang menghormati budaya lokal menumbuhkan pemahaman yang baik pada masyarakat etnis Madura terhadap etnis Banjar.

The objective of this study is to explore social integration between Banjar ethnic and Madura ethnic in City of Banjarmasin. Different from the etnich condition in other town in Borneo, in Banjarmasin city, both ethnic can life together without any hard conflict although they both have been known as ethnic trader. This research adopted qualitative method focused on the uniqueness of each individual as producer of reality. This research has been done in Banjarmasin city. This research has found that: first, religion and its ritual and activity is a media of integration between Banjar and Madura Ethnic. Second, law empowering in society have made the society respect to the other right. Third, the attitudes of Madura ethnic who show respects to local culture have increased the understanding between Madura ethnic and Banjar ethnic.

Keywords

social relation, banjar ethnic, madura ethnic

Full Text:

PDF

References

Abdullah, I, 2001. Penggunaan dan Penyalahgunaan Kebudayaan di Indonesia: Kebijakan Negara dalam Pemecahan Konflik Etnis dalam Jurnal Antropologi Indonesia No. 66 Tahun XXV.

Alqadrie, S.I, 1999. Konflik Etnis di Ambon dan Sam¬bas: Suatu Tinjauan Sosiologis dalam Jurnal Antropologi Indonesia No.58 Tahun XXIII.

Cahyono, H. 2004. Konflik di KALBAR dan KALTENG : Sebuah Perbandingan dalam Majalah Ilmu- Ilmu Sosial Indonesia Masyarakat Indonesia Jilid XXX No. 2, LIPI

Craib, I. 1986. Teori-Teori Sosial Modern: dari Parson Sampai Habermas (Terjemahan). Jakarta: Ra¬jawali.

Guibernau, M. dan Rex, J. 2010. The Ethnicity Read¬er: Nationalism, Multiculturalism and Migration. London: Polity Press.

Kymlicka, W. 2007. Multiculturalism and the welfare state: recognition and redistribution in contemporary democracies. Oxford: Oxford University Press.

Listiani, T. 2011. Partisipasi Masyarakat Sekitar dalam Ritual Ban Eng Bio. Jurnal Komunitas. 3(2):1-8

Nagara, Dian Puspa. 2008. Prasangka Sosial dalam Komunikasi Antar Etnik di Kota Pontianak. Ju¬rnal Penelitian Universitas Tanjungpura. 11(3):25- 40

Modood, T. 2007. Multiculturalism. London: Polity Press.

Mumfangati, T. 2004. Kearifan Lokal di Lingkungan Ma¬syarakat Samin kabupaten Blora Jawa Tengah. Yo¬gyakarta: Jarahnita.

Parekh, B. 2002. Rethinking Multiculturalism: Cultural Diversity and Political Theory. Harvard: Harvard University Press.

Pederson, P. 1998. Multiculturalism as a fourth force. Lon¬don: Routledge.

Pelly, U. 1999. Akar Kerusuhan Etnis di Indonesia: Suatu Kajian Awal Konflik dan Disintegrasi Nasional di Era Reformasi. Jurnal Antropologi 23(58):45-60

Pelly, U. 2005. Pengukuran Intensitas Konflik dalam Masyarakat Majemuk. Jurnal Antropologi Sosial Budaya. Etnovisi 1(2):75-90

Philips, A. 2009. Multiculturalism without culture. Princ¬eton: Princeton University Press.

Revida, E. 2006. Interaksi Sosial Masyarakat Etnik Cina dengan Pribumi di Kota Medan Sumatra Utara. Jurnal Harmoni Sosial.1(1):34-35

Sniderman, P., dan Hagendoorm, B. 2010. When ways of life collide: Multiculturalism and its discontents in the Netherlands. Princeton: Princeton University Press.

Suparlan, P. 2001 . Keyakinan Keagamaan dalam Kon¬flik antar Sukubangsa dalam Jurnal Antropologi Indonesia.25(66):200-215

Sya’roni. 2008. Interaksi Sosial Antar Kelompok Etnik di Kelurahan Tambak Sari Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi. Kontekstualita. 23(1):15-25

Setiawan, Deka. 2012. Interaksi Sosial antar Etnis di Pasar Gang Baru Pecinan Semarang dalam prespektif multicultural. Journal of Educational Social Studies.1(1):15-29

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.