The Impact of State Intervention on Social Capital of Fishermen Community in Small Islands

Sakaria J Anwar(1), Lala M Kolopaking(2), Rilus A Kinseng(3), Aida Vitayala S. Hubeis(4),


(1) Majoring in Rural Sociology (RS), Department Faculty of Human Ecology (FoHE), IPB
(2) Majoring in Rural Sociology (RS), Department Faculty of Human Ecology (FoHE), IPB
(3) Majoring in Rural Sociology (RS), Department Faculty of Human Ecology (FoHE), IPB
(4) Majoring in Rural Sociology (RS), Department Faculty of Human Ecology (FoHE), IPB

Abstract

This paper aims to discuss the impact of state intervention on social capital of fishermen community in small islands. The research was conducted in Barrang Lompo Island, Makassar. The data was collected through in-depth interview and limited observation from twelve informants determined by snowball sampling. Questionnaires were also spread to about 40 respondents. The data was then analyzed qualitatively to explain research’s data and facts. The results of the research show that state intervention for the last ten years on small islands communities has impact on various aspects such as the diminishing loyalty and trust among locals to the government. Therefore, the intervention reduce the community’s participation, individually and collectively, in development activities. The situation, in turn, could affect the diminishing political capacity of the locals and government in the implementation of development in the islands. The state intervention, however, strengthened social solidarity, local value practices and the enthusiasm to understand religious values which in turn could tighten the internal bond of a community. This bond can become a potential strength to build communities in small islands.

 

Tulisan ini bertujuan untuk mendiskusikan dampak intervensi negara pada kapital sosial komunitas nelayan di pulau-pulau kecil. Penelitian ini dilakukan di Pulau Barrang Lompo, Makassar. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi terbatas dari dua belas informan ditentukan oleh snowball sampling. Kuesioner juga menyebar ke 40 responden. Data tersebut kemudian dianalisis secara kualitatif untuk menjelaskan data penelitian dan fakta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi negara selama sepuluh tahun terakhir pada masyarakat pulau-pulau kecil memiliki dampak pada berbagai aspek seperti, mengurangi loyalitas dan kepercayaan di antara penduduk setempat kepada pemerintah. Oleh karena itu, partisipasi mereka, secara individu dan kolektif, dalam kegiatan pembangunan kurang. Ini akan berakibat pada berkurangnya kapasitas politik penduduk setempat dan kapasitas pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan pulau. Kendati demikian intervensi negara juga memperkuat solidaritas sosial, praktek nilai lokal dan semangat untuk memahami nilai-nilai agama yang pada gilirannya dapat memperkuat ikatan internal masyarakat. Ikatan ini selanjutnya dapat menjadi kekuatan potensial untuk membangun masyarakat di pulau-pulau kecil.

Keywords

impact; state intervention; social capital; local communities; trust, social network and values/norms

Full Text:

PDF

References

Abdullah, S.2013. Potensi dan Kekuatan Modal Sosial dalam Suatu Komunitas, Jurnal Socius, 12

Anwar, S.J. 2012. Pengetahuan Lokal (Indigenous Knowledge) “Pasompe” Bugis-Makassar dalam Menjelajah Nusantara, Jurnal Sosiologi Reflektif , 7.

Damsar. 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Dharmawan, A.H. 2007. Sistem Penghidupan dan Nafkah Pedesaan: Pandangan Sosiologi Nafkah (Livelihood Sociology) Mahzab barat dan Mahzab Bogor. Jurnal Sodality, 1 (2): 169-192.

Denzin, N.K. & Lincoln, Y.S. (Editors). 1994. Handbook of Qualitative Research (second edition), Thousand Oaks, Sage Publication, Inc., London.

Field, J. 2010. Modal Sosial Terjemahan dari Judul Asli Social Capital, Kreasi Wacana, Bantul.

Forsyth Tim. 2004. Critical Political Ecology, The Politics and Environmental Science. London: British Library Cataloguing in Publication Data.

Fukuyama, F. 2002. The Great Disruption, Hakekat Manusia dan Rekonstruksi Tatanan Sosial. Yogyakarta: Qalam,

______. 2001. Social Capital, Civil Society and Development, Third World Quarterly, 22 (1): 7-20.

Granovetter, M. 1985. Economic Action, and Social Structure: The Problem of Embeddedness, American Journal of Sociology, 91: 481-510.

Grootaert, C. 1998. Social Capital: The Missing Link. Working Paper No. 3. Washington DC: The World Bank.

Hayami, Y. & Masao, K. 1987. Dilema Ekonomi Desa : Suatu Pendekatan Ekonomi Terhadap Perubahan Kelembagaan di Pedesaan. Jakarta: Yayasan Obor.

Heryanto, D. & Eddy, K. 2003. Dampak Kebijakan APBN pada Perekembangan Usaha Kecil dalam Pasar yang Adil Bagi Usaha Kecil. Jurnal Analisis Sosial. 8 (1): 63-84.

Kolopaking, L.M. 2011. Menuju Desa 2030. Yogyakarta: Pohon Cahaya.

Lawang, R.Z. 2005. Kapital Sosial: Dalam Perspektif Sosiologik Suatu Pengantar, Edisi Pertama. Jakarta: FISIP UI Press.

Lin, N. 2004. Social Capital a Theory of Social Structure and Action. Cambridge University Pres.

Naping, H. 2013. Modal Sosial Sebagai Strategi Pengentasan Kemiskinan Secara Mandiri Pada Desa Nelayan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Jurnal Socius 12

Nuryaddin, L.O.T. 2010. Kapital Sosial Komunitas Suku Bajo Studi Kasus Komunitas Suku Bajo di Pulau Baliara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Disertasi. Depok: FISIP UI.

Putnam, R. 1993. The Prosperous Community: Social Capital and Public Life. American Prospect. Spring.

Putnam, R. 1995. Bowling Alone: America’s Declining Social Capital. Journal of Democracy, 6: 65-78.

Ritzer, G. & Douglas, J.G. 2007 Teori Sosiologi Modern. Alimandan Terjemahan. Jakarta: Kencana.

Santoso, S. 2011. Desa dalam Kekuasaan Supra Desa. Jurnal PSPK UGM

Satria, A. 2002. Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir. Jakarta: Cidesindo.

Subejo. 2004. Peranan Social Capital dalam Pembangunan Ekonomi, Suatu Pengantar untuk Studi Social Capital di Pedesaan Indonesia. Jurnal Argo Ekonomi, 11 (1): 77-86.

Sugiono, M. 1999. Kritik Gramsci Terhadap Pembangunan Dunia Ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sulistiyani, A.T. 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Yogyakarta: Gaya Media.

Susetiawan. 2009. Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Sebuah Ketidakberdayaan Para Pihak Melawan Konstruksi Neoliberalisme, Woorking Paper, Yogyakarta.

Susetiwan. 2011. UUDesa : Mengembalikan Kedaulatan Menuju Pembangunan Desa Berkelanjutan, Jurnal PSPK UGM

Syahyuti. 2006. 30 Konsep Penting dalam Pembangunan Pedesaan dan Pertanian. Jakarta: PT. Bina Rena Pariwara.

Verhesen, P. 2003. Social Capital, Trust and Vulnerability in Social Interaction, UGM Lecture Dept. Social Science, Nov. 2003.

Woolcock, M. 2001. The Place of Social Capital in Understanding Social and Economic Outcome,.Canadian Journal of Policy Research, 2 (1): 1-27.

Interviews :

ARDT, wawancara, 9/6/2012, Tergerusnya kepatuhan warga kepada pemimpin.

AG, wawancara, 7/6/2012, Tergerusnya partisipasi warga dalam pembangunan jalan.

Hi.D, wawancara, 7/9/2012, Pergeseran niali dalam prosesi pengantaran pengantin.

Hi.D,wawancara, 12/6/2012, Bertambah dan meluasnya jaringan sosial warga.

HJ, wawancara, 7/6/2012, Peningkatan kehidupan ekonomi masyarakat melalui pembangunan dermaga I.

IJ, Wawancara, 12/6/2012, Rendahnya ketaatan beragama masyarakat.

MM,Wawancara,20/6/2012,Meningkatnya semangat beragama masyarakat.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.