PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG (SEBALIKNYA, MALAH ATAU MALAHAN, APALAGI, DAN JANGANKAN) DALAM PENULISAN KALIMAT BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 25 MAKASSAR

Munirah Munirah(1),


(1) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Muhammadiyah Makasar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk memperoleh hasil yang jelas tentang bagaimana penggunaan kata penghubung dalam kalimat bahasa Indonesia pada siswa kelas VII SMP Negeri 25 Makassar.jenis ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik penugasan, dan dokumentasi. Adapun sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 25 Makassar yaitu sebanyak 28 orang siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum bentuk penggunaan kata penghubung dalam kalimat bahasa Indonesia pada siswa kelas VII SMP Negeri 25 Makassar sangat rendah. Dari 25 soal tentang penggunaan kata penghubung yang terdiri atas 13 jenis kata penghubung yang diberikan dalam tugas, seperti kata penghubung dan, dengan, dan atau; namun, sedangkan, dan sebaliknya; malah, hanya, dan lagipula; apalagi, itupun, dan jangankan; serta kata penghubung bahkan yang menunjukkan tingkat penggunaannya yang tertinggi yaitu kata penghubung sebaliknya sebanyak 16 orang siswa menggunakannya, kata penghubung apalagi sebanyak 10 orang siswa menggunakan, dan kata penghubung jangankan sebanyak 12 orang yang menggunakan. Penggunaan kata penghubung di atas dikarenakan siswa kurang memahami fungsi dari tiap-tiap kata penghubung dengan baik, sehingga dalam penggunaan kata penghubung tersebut seringkali tertukar atau salah. Selain itu, masih terdapat siswa yang menghadapi kerancuan dalam memahami makna suatu kata penghubung sehingga penggunaan kata penghubung dalam kalimat menjadi tidak tepat.

The purpose of this study was to obtain a clear result of how the use of conjunctions in Indonesian Language sentences by class VII students of SMPN 25 Makassar. The type of research is descriptive qualitative research. Data collection techniques in this study are observation techniques, assignment techniques, and documentation. The sample of this research is class VII students of SMPN 25 Makassar as many as 28 students. The results of this study indicate that in general the use of conjunctions in Indonesian Language sentences by class VII students SMP Negeri 25 Makassar is very low. From 25 questions about the use of conjunctions consisting of 13 types of conjunctions given in the assignment, such as conjunctions dan, dengan, and atau; namun, sedangkan, and sebaliknya; malah, hanya, and lagipula; apalagi, itupun, and jangankan; as well as conjunction bahkan. Which shows the highest level of use is conjunction sebaliknya as many as 16 students use it, conjunction apalagi as many as 10 students use it, and conjunction jangankan as many as 12 students use it. The use of the above conjunctions is because the students do not understand the function of each conjunction well, so that the use of conjunctions is often switched or wrong. In addition, there are still students who face confusion in understanding the meaning of some conjunctions causing the use of the conjunction in the sentence to be inappropriate.

Keywords

conjuntion, Indonesian Language sentences

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.