ANALISIS WACANA PARADIGMA KRITIS TEKS BERITA PENGHINAAN PANCASILA OLEH HABIB RIZIEQ SIHAB PADA SEAWORD.COM DAN LIPUTAN6.COM

Teti Sobari(1), Ida Hamidah(2),


(1) STKIP Siliwangi Bandung
(2) STKIP Siliwangi Bandung

Abstract

Salah satu berita yang akhir-akhir ini menjadi buah bibir atau sorotan beberapa media baik lokal maupun nasional adalah kasus Habib Rizieq yang digugat karena dianggap telah melecehkan bahkan menghina Pancasila.Kasus ini penulis angkat menjadi sorotan, selain karena aktual dan menjadi sorotan berbagai media.Penulis juga ingin mengetahui duduk perkara yang sebenarnyamengenai berita ini dan mengetahui bagaimana pendapat berbagai media mengenai masalah ini. Rumusan masalah penelitian ini adalah 1) bagaimanakah analisis wacana paradigma kritis Van Dijk mengenai berita penghinaan Habib Rizieq terhadap Pancasila dalam Seword.com dan Liputan6.com; 2) apakah perbedaan analisis wacana paradigma kritis Van Dijk dalam berita penghinaan Pancasila dalam Seword.com dan Liputan6.com?dan 3) Apakah terdapat ideologi tertentu dalam berita tentang penghinaan Pancasila oleh Habib Rizieq pada Seword.com dan Liputan6.com? Adapun alat analisis untuk mengurai masalah ini adalah analisis wacana dengan menggunakan paradigma kritis.Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif.Berdasarkan perbandingan terhadap dua teks maka dapat disimpulkan bahwa teks Seword.com cenderung memihak pada ideologi dan hegemoni kaum tertentu yang agak bertentangan dengan segala yang berbau Islam. Hal ini terlihat dari berbagai aspek telaah dalam analisis Van Dijk ini. Sedangkan Liputan6.com lebih cenderung netral, hanya memfasilitasi informasi yang akan disampaikan apa adanya tanpa misi untuk menjatuhkan ideologi tertentu/golongan tertentu.

One of the recent news that became the highlight of some media, both local and national is the case of Habib Rizieq who are sued for being considered harassing and even insulting Pancasila. This case the author adopted into the spotlight, because in addition to the case being actual and became the spotlight of various media. The author also wish to know the real phenomenon about this news and find out how the views of various media on the issue. The formulation of this research problem is 1) how to analyze the Van Dijk critical paradigm discourse about the news of Habib Rizieq mockery toward Pancasila in Seword.com and Liputan6.com; 2) what is the difference of Van Dijk critical paradigm discourse analysis in the news of mockery of Pancasila in Seaword.com and Liputan6.com? and 3) Is there a certain ideology in the nows about mockery of Pancasila by Habib Rizieq in Seaword.com and Liputan6.com? The analytical tool to solve this problem is discourse analysis by using critical paradigm. The research method used is descriptive qualitative. Based on the comparison of two texts, it can be concluded that the text in Seaword.com tends to side with the ideology and hegemony of certain people who are somewhat at odds with everything Islamic. This is evident from various aspects of the analysis in the Van Dijk analysis. Whereas Liputan6.com more tends to be neutral, only facilitate the information to be delivered as it is without an intention to bring down certain ideology/groups.

Keywords

critical paradigm discourse; news text.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.