TINDAK TUTUR EKSPRESIF MEMINTA MAAF PADA MASYARAKAT MUSLIM MELALUI MEDIA SOSIAL DI HARI RAYA

Dadang S. Anshori(1),


(1) Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract

Penelitian ini mengetengahkan deskripsi penggunaan wujud lingual dan strategi tindak tutur ekspresif meminta maaf yang dilakukan masyarakat muslim Indonesia melalui media sosial pada hari raya keagamaan (idul fitri dan idul adha). Data berupa tuturan dikumpulkan dengan teknik dokumentasi melalui rekam-catat. Penutur terdiri atas dosen, mahasiswa, dan guru yang sebagian di antaranya merupakan etnis Sunda. Analisis difokuskan pada bagaimana wujud lingual tindak tutur meminta maaf dan bagaimana strategi tindak tutur yang digunakan pelaku tutur. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa wujud tindak tutur berbentuk tuturan langsung (denotatif) dan tuturan tidak langsung (konotatif). Sementara berdasarkan strategi tindak tutur ditemukan jenis tindak tutur kesopanan terus terang, tindak tutur basa basi positif dan tindak tutur samarsamar. Pada umumnya tuturan berisi permintaan maaf dan doa, sebagian lainnya disertai detail sebagai alasan dan menunjukkan kesungguhan. Detail disampaikan secara puitis menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Sunda dengan ungkapan khusus. Namun, tindak tutur meminta maaf yang digunakan masih bersifat umum, tidak ditemukan yang difokuskan pada satu kesalahan tertentu. Demikian pula, tindak tutur tidak sepenuhnya menunjukkan kesungguhan meminta maaf sebagai sebuah ritual keagamaan. Dalam praktiknya tindak tutur hanya digunakan sebagai sebuah kecenderungan budaya baru komunikasi yang mewarnai hari raya keagamaan.

This research explores the description of the use of language form and the apologize of expression speech act strategy done by indonesian muslim society through social media on religious moment (idul fitri and idul adha). Data in the form if speech collected by documentation technique through record-write. Speakers consist of lecturers, students, and teachers, some of whom are ethnic Sundanese. The analysis focused on how the lingual form of speech acts apologize and how the strategy of speech act used by speaker. Based on the results of the analysis found that the form speech act in the form of direct speech (denotative) and indirect speech (connotative). While based on speech act strategy found the type of speech act bald on record, positive politeness speech act, and off record speech act. In general, the utterances of apology and prayer, other with the details of the reasons and show sincerity. The detail are conveyed poetically using Indonesian and Sundanesse language with special expressions. But the apologize speech act used are still general, not found to be focused on one particular mistake. As well as speech acts are not wholly apologetic sincerity as a religious ritual. In practice apologize speech acts are used only as a new cultural tren of communication that decorate of religious moment.

Keywords

speech act, traditions, rituality, religious moment, apologize speech

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.