ELEVATION OF HUMAN CHARACTER BASED ON LOCAL WISDOM THROUGH FOLKLORE WHICH CONTAINS PROPHETIC VALUES AS A STRATEGY OF STRENGTHENING THE NATION’S COMPETITIVENESS

U’um Qomariyah(1),


(1) Universitas Negeri Semarang

Abstract

In the context of culture, folklore as part of the literature has an important position in shaping the character of the nation. Similarly, in the portion of mental formation, because the world in folklore is a world that is built on the dialectical space of beauty and value. Folklore comes with its function as a part to educate the public. Folklore as imaginative creativity of real community, either independently or process interrelationships, is a major source of character education work. In this context, folklore becomes a vehicle for educational in character education, better understanding of the nation’s culture and prophetic values contained.This research is related to the qualification of folklore with the insight of prophetic value as the character development and based on local wisdom. This research uses qualitative approach, with source of interviewees and various documents (text). The technique of data collection is done by purposive sampling with method of text review based on content analysis, interview, and documentation. To know the validity of data the author uses triangulation data method. This writing is expected to increase the nation’s competitiveness in the field of language; the folklore-based characters might be used as teaching material in BIPA (Indonesian for Foreign Speakers) learning program. In addition, to increase the appreciation of literature, especially the works of local wisdom discoverer based on character.

Dalam konteks kebudayaan, cerita rakyat sebagai bagian dari sastra memiliki posisi penting dalam pembentukan karakter bangsa. Demikian pula dalam porsi pembentukan mental, sebab dunia dalam cerita rakyat merupakan dunia yang dibangun atas dialektika ruang keindahan dan nilai. Cerita rakyat hadir dengan fungsinya sebagai bagian untuk mendidik masyarakat. Cerita rakyat sebagai kreativitas imajinatif yang sesungguhnya dari masyarakat, baik secara mandiri maupun proses antarhubungan, merupakan sumber utama karya pendidikan karakter. Dalam konteks ini, cerita rakyat menjadi wahana edukatif dalam pendidikan karakter, baik pemahaman terhadap budaya bangsa maupun nilai profetis yang terkandung di dalamnya. Nilai profetis menekankan pada relevansi sastra keagamaan yang mendalam sebagai pusat bertemunya dimensi sosial dan transedental dalam penciptaan karya sastra. Semangat ini dianggap sebagai salah satu strategi potensial dalam mengembangkan nilai-nilai karakter dalam tiap sendi kehidupan. Cerita rakyat dengan caranya sendiri mampu menjadi jembatan antara wacana dan implikasinya, antara penghayatan dengan implementasinya, dan antara nilai dan karakternya. Cerita rakyat dengan resapan di alam bawah sadar manusia, akan menjadi elemen pikiran yang menggugah emosi pembaca dan menciptakan karakter. Tulisan ini diharapkan dapat memberi masukan bagi perkembangan ilmu ilmu humaniora khususnya sastra dan budaya serta diharapkan dapat meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra khususnya karya-karya pengungkap kearifan lokal berbasis karakter. Selain itu, dalam upaya peningkatan daya saing bangsa di bidang bahasa, maka cerita rakyat berbasis karakter dapat digunakan sebagai materi ajar dalam program pembelajaran BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing).

Keywords

Human character, local wisdom, prophetic values, BIPA (Indonesian Language Indonesia for Foreign Speakers)

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.