ANALISIS NILAI-NILAI BUDAYA (MELAYU) DALAM SASTRA LISAN MASYARAKAT KOTA TANJUNGPINANG

Suhardi Suhardi(1), Riauwati Riauwati(2),


(1) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP UMRAH
(2) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP UMRAH

Abstract

Masyarakat kota Tanjungpinang sesungguhnya memiliki berbagai bentuk sastra lisan, akan tetapi tidak banyak para generasi mudanya mengenal bentuk-bentuk sastra lisan tersebut. Proses pewarisan sastra lisan dari para tetua ke generasi muda tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Semakin sedikitnya orang-orang yang menguasai berbagai bentuk sastra lisan di kota Tanjungpinang. Tujuan penelitian yang peneliti lakukan ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai budaya yang terkandung dalam sastra lisan masyarakat kota Tanjungpinang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif, yaitu deskripsi nilai-nilai budaya (Melayu) dalam legenda masyarakat Kota Tanjungpinang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan teknik wawancara, catat, dan dokumen tertulis (jika data dirasakan kurang lengkap). Teknik analisis data dilakukan dengan menganalisis nilai-nilai budaya (Melayu) dalam sastra lisan masyarakat kota Tanjung-pinang.

Actually, Tanjungpinang city’s communities have various forms of legends, but not many from the elders to the youngers generation does not run as expected. This is compounded by fewer and fewer people who mastered various forms of oral literature of the city (the death of the poets and humanists senior). Event oral literary criticism is also in line with the sluggishness of writing oral literature itself. Not a lot of the results of oral literary criticism of the community that born from critics of the city. Both criticisms were delivered in the city’s newspapers, scientific journals, and as well as in book form. Oral literature of the communities have been little touched by critics of the city. The aim of research that researcher does is to determine the values of the culture contained in oral literature of the community. The research method that researcher uses in this research is quantitative method. The results obtained are the discovery of some form of legends, myths and fairy tales. Likewise some form of cultural values.

Keywords

cultural values, oral literature

Full Text:

PDF

References

Djamaris, Edwar. 1994. Sastra Daerah di Sumatera: Analisis Tema, Amanat, dan Nilai. Jakarta: Balai Pustaka.

Fang, Liaw Yock. 2011. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Faruk.1994. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ghony dan Almanshur. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: PT Arruz Media.

Mahayana, Maman S. 2007. Ekstrinsikalitas Sastra Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Pudentia, MPSS. 1998. Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi Lisan.

Ratna, Nyoman Kutha. 2011. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rosidi, Ajip. 1995. Sastra dan Budaya: Kedaerahan dalam Keindonesiaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugono, Dendy. 2009. Tesaurus Alfabetis Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sumadjo, Jakob. 1995. Sastra & Massa. Bandung: Angkasa.

TIM. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.