IDENTITY AND ETHNICITY OF BUGIS COMMUNITY IN BALI: AN HISTORICAL PERSPECTIVE

I Putu Gede Suwitha(1),


(1) Department of History, Udayana University

Abstract

This study aims to reveal the phenomenon of identity change of the Bugis people in Bali. Bugis community in a long period of time has experienced a variety of hegemony and marginalization, both in politics and economy. This study aims to find out how the construct-ion of identity and the struggle to face these challenges. The method used in this research was historical method combined with cultural studies.  The data were collected through lite-rature materials combined with in-depth interviews. The results show that the change and identity politics carried out were a reaction to the hegemony and marginalization that they have experienced over the years, mainly due to external factors. The external factors include political factors (government policy) and economic factor, especially tourism.

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan fenomena perubahan Identitas Masyarakat Bugis di Bali. Masyarakat Bugis dalam periode yang panjang mengalami berbagai hegemoni dan keterpinggiran, baik dalam bidang politik maupun ekonomi. Kajian ini ingin mengetahui bagaimana konstruksi identitas dan perjuangan menghadapi tantangan tersebut. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dan dikombinasikan dengan kajian budaya (culture studies). Data dikumpulkan lewat bahan-bahan kepustakaan dan dikombinasikan dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan dan politik identitas yang dilakukan merupakan reaksi dari hegemoni dan marginalisasi yang mereka alami selama ini, terutama karena faktor eksternal. Faktor eksternal seperti faktor politik (kebijakan pemerintah) dan faktor ekonomi, terutama pariwisata.

 

Keywords

Politics of Identity, contestation, Hegemony, Construction.

Full Text:

PDF

References

Abdullah, Hamid. 1985. Manusia Bugis Makassar. Jakarta : Idayu.

Anom Kumbara, A.A. Ngurah. 2004. “Etnisitas dan Kebangkitan Kembali Politik Aliran Pada Era Reformasi” in I Wayan Ardika et.al. (Eds.) Politik Kebudayaan dan Identitas Etnik. Denpasar: Universitas Udayana.

Ardhana, I Ketut dkk. 2010. Kontestasi Identitas dan Diaspora Bugis di Wilayah Perbatasan Kalimantan Timur-Sabah. Jakarta: LIPI Press.

Barth, Frederick. 1993. Balinese World. Chicago : Universitas of Chicago.

Barth, Frederick. 1988. Kelompok-Kelompok Etnis dan Batasannya. Jakarta : UI. Press

Bawa Atmadja, Nengah. 2010. Ajeg Bali: Gerakan Identitas Kultural, dan Globalisasi. Yogyakarta : LKIS.

Bagus, I Gst Ngurah. 1978. “Sekilas Tentang Latar Belakang Sosial-Budaya dan Struktur Dialek Melayu Bali.” Laporan Penelitian. Denpasar.

Bijlagen No. C, 14 Februari 1824. Arsip Bali Bundel 4, No. 9

Bijlagen No. 11, 16 Desember 1844. Arsip Bali Bundel 4, No. 9

Bhawanegara, Majalah Bulanan. 1914. “Kirtya Liefrinck. Van der Tuuk. Singaradja.”

Bourdieu Piere. 2010. Arena Produksi Kultural. Sebuah Kajian Sosiologi Budaya. Yogyakarta, Kreasi Wacana.

Data Kelurahan Tanjung Benoa, 2009.

Geriya, I Wayan. 2000. Transformasi Kebudayaan Bali Memasuki Abad XXI. Denpasar: Dinas Kebudayaan Bali.

Gramsci, Antonio. 2000. Sejarah dan Budaya. Terjemahan. Surabaya: Pastika Prometha,

Grader. C.j. 1926. Nota van Toelichtingen betreffende het in te stellen Zelfebesturend Landschp. Djembrana.

Grader, c.j. 1960. “The Irrigation System in Djembara”, in Swelleng rebel (ed.). Bali, Studies, Lief, Throught and Ritual.

Kleden, Ignas. 2006. “Cultural Studies dan Masalah Kebudayaan di Indonesia”. Kertas Kerja.

Koentjaraningrat. 1979. Teori-Teori Antropologi I. Jakarta : UI.

Korn, V.E. 1932. Het Adatrecht van Bali. S’Granvenhage : C. Naeff.

Kompas, 16 Januari 2009.

Lapian, A.B. 1987. “Orang Laut, Raja Laut, Bajak Laut, Studi Kawasan Laut Sulawesi Abad 19.” Disertasi, Universitas Gadjah Mada.

Lauts, G. t.t. Het Eiland Bali en de Balienezen. Amsterdam.

Lekkerkerker, C. 1920. Bali en Lombok, Overzicht der Literatuur Omtrent deze Eilanden tof Einde. Rijswijk : Blankwaardt & Schonhoven.

Liefrinck, F.A. 1915. De Landsverordingen der Balische Vorsten op Bali. s’Gravenhage : Martinus Nijhoff.

Magdalia, Alfian. 2011. “Multikulturalisme dalam Proses Menjadi Indonesia.” Paper presented in Konfrensi Nasional Sejarah IX.

Nusa Bali, 14 Februari 2011.

Pelras, Christian. 2006. Manusia Bugis. Jakarta : Nalar.

Reken, I Wayan. 1974. Mula Pertama Masuk Islam di Djembrana.

Saidi, Shaleh. 2003. Melayu Klasik : Khazanah Sastra Sejarah Indonesia Lama. Denpasar : Larasan.

Saidi, Shaleh. 2007. Lingua Franca. Menelisik Bahasa dan Sastra Melayu di Nusantara dari Reanliga Bali. Denpasar : Larasan.

Sarup, M. 2003. Post-Structuralis and Post Modernisme. Sebuah Pengantar. Yogyakarta : Jendela.

Sedyawati Edi. 2007. “Permasalahan Integrasi Bangsa : Tipologi Hubungan Antar Suku Bangsa” in Sejarah dan Dialog Peradaban. Jakarta: LIPI.

Suastra, I Made. 2010. “Bahasa Bali Sebagai Simbol Identitas Manusia Bali.” Paper presented in Kongres Kebudayaan Bali, Denpasar.

Sugianto Sasrodiwiryo. 1995. “Faktor Penting Dalam Hubungan Hindu-Islam”, dalam Jean Couteau, Bali di Persimpangan 2. Nusa Desa Indo Budaya, Denpasar.

Suhendra, Iwan. 2009. Kesenian Rodat: Referensi Identitas Budaya Masyarakat Kampung Islam Kepaon, Bali. Skripsi yan gbelum diterbitkan Unud.

Sumarsono, 1993. Pemertahanan Bahasa Melayu Loloan Bali. Jakarta: Pusat Bahasa.

Suteja, I Made Dharma. 2006. “Hubungan Keragaman Etnis dan Agama di Bali (Kajian tentang Pemetaan Konflik).” Jurnal Penelitian Sejarah dan Nilai Tradisional, 25(1). Suwitha, I Putu Gede, 1983. “Islam dan Perahu Pinisi di Selat Bali”. Masyarakat Indonesia, 1(1). Suwitha, I Putu Gede. 2013. Dinamika Masyarakat Bugis di Bali Selatan. Disertasi yang belum Diterbitkan, Universitas Udayana.

Tuuk. H.N. Van der. 1901. Kawi Balineesche Nederlandsch Woordenboek. Batavia: Launds drukkerij.

Vickers, Adrian. 1999. Being Modern in Bali Image and Change. New Haven: Southeas Asia Studies.

Vickers, Adrian. 2009. Peradaban Pesisir Meuju Sejarah Budaya Nusantara. Denpasar: Pustaka Larasan – Udayana University Press.

Winarsih, Arifin, 1980. Babad Wilis, Jakarta: Lembaga Penelitian Prancis.

Yuda Mengwi (Manuskrip). Koleksi Gedung Kirtya Singaraja. No. Vc/501

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.