Identifikasi Kesulitan Belajar Fisika Berdasarkan Kemampuan Multi Representasi

Yoan Theasy(1), Wiyanto Wiyanto(2), Sujarwata Sujarwata(3),


(1) Universitas Negeri Semarang
(2) 
(3) 

Abstract

Multi representasi dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman yang dimiliki oleh mahasiswa. Identifikasi pola kesulitan belajar fisika berdasarkan kemampuan multi representasi terhadap pemecahan masalah telah dilakukan melalui metode kualitatif model grounded theory, dan dilaksanakan pada mahasiswa pendidikan Fisika Unnes Tahun akademik 2016/2017. Bentuk multi representasi yang digunakan adalah verbal (V), gambar/diagram (D), grafik (G), dan matematis (M). Kemampuan multi representasi mahasiswa kategori tinggi, sedang dan rendah memiliki kecenderungan representasi matematis (M) secara berurutan sebesar 67,85%, 79,92%, dan 75%. Mahasiswa kategori tinggi memiliki pola kesulitan belajar fisika yaitu, merencanakan solusi (memahami bahasa soal dan menentukan tahap  penyelesaian) serta melaksanakan rencana solusi (menentukan persamaan), mahasiswa kategori sedang memiliki pola kesulitan belajar merencanakan solusi (memahami bahasa soal dan menentukan solusi), melaksanakan rencana solusi (proyeksi gaya, menentukan komponen gaya yang bekerja pada benda, menentukan persamaan, pengaplikasian, perhitungan), dan mahasiswa kategori rendah yaitu merencanakan solusi (memahami bahasa soal), melaksanakan rencana solusi (menentukan persamaan, membedakan simbol-simbol fisika, pengaplikasian persamaan, dan perhitungan) serta tidak melakukan pengecekan dan evaluasi.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License


View My Stats