Abstract

Seiring perkembangan zaman yang begitu pesat menuju ke era modernisasi, banyak kalangan masyarakat Indonesia khususnya kaum muda bahkan desainer-desainer seni beralih gaya hingga kebudayaan sehari-hari. Muncul fakta bahwa beberapa desainer luar negeri mengagumi hasil asli budaya Indonesia, yaitu tentang “batikâ€. Oleh sebab itu lambat laun khalayak lokal ingin membangun dan melestarikan budaya aslinya sendiri yaitu batik. Didukung apresiasi dari pihak mancanegara berarti kesempatan bagi Negara Indonesia untuk tampil didunia. Oleh karena itu batik harus dilestarikan dengan cara edukasi, memamerkan, dan penjualan eksklusif dengan membangun Batik Center. Membuat batik tidak begitu sulit bagi orang yang memiliki jiwa seni/desainer. Membatik merupakan kegiatan yang memerlukan ketelitian dan imajinasi. Banyak ahli pembatik bersedia memberikan ilmunya bagi mereka yang ingin belajar batik. Oleh karena itu dibutuhkan tempat yang representatif untuk kegiatan belajar membatik. Setelah belajar kemudian hasil akan dipamerkan dan terakhir kegiatan penjualan. Dengan langkah tersebut akan mengangkat derajat bangsa dan negara serta memberikan sisi positif bagi kebudayaan asli bangsa Indonesia. Solo merupakan tempat awal sejarah perkembangan batik yang hingga kini masih terlihat eksistensinya.

 

As the times are so rapidly headed into an era of modernization, many Indonesian society, especially young designers even art style switch to everyday culture. Appears fact that some foreign designers admire native Indonesian culture, which is about "batik". Therefore the local audience wants to slowly build and preserve their indigenous culture itself is batik. Powered appreciation of the foreign country means an opportunity for Indonesia to perform in the world. Therefore batik should be preserved by means of education, exhibit, and exclusive sales by building Batik Center. Making batik is not so difficult for people who have a sense of art / designer. Batik is an activity that requires precision and imagination. Many experts batik willing to give his knowledge to those who want to learn batik. Therefore, it needs a representative to learn batik activities. After learning then the results will be exhibited and last sales activities. With the move would raise the degree of the state and nation as well as providing a positive side to the original culture of Indonesia. Solo is the beginning of the historical development of batik which is still visible existence.

Â