Pemanfaatan Botol Plastik Bekas sebagai Bahan Pembuatan Taman Gantung

  • Yeri Sutopo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Ely Rudyatmi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Naufal Tinov Program Studi Pendidikan Kejuruan, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Vita Yuliana Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Keywords: pelatihan dan pendampingan, botol plastik bekas, taman gantung, training and assistance, used plastic bottles, hanging gardens

Abstract

Abstrak. Berbagai upaya untuk mengurangi penggunaan plastik sudah dilakukan, yakni dengan menggunakan metode 3R atau Recycle, Reuse, dan Reduce. Namun faktanya pengetahuan masyarakat terhadap upaya mengurangi penggunaan plastik masih kurang. Upaya untuk memahamkan ibu rumah tangga akan bahaya plastik merupakan salah satu solusi mengurangi penggunaan plastik. oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan pembuatan taman gantung sebagai salah satu solusi terhadap permasalahan di atas. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu Dasa Wisma Di RT 03 RW 11 Kelurahan Sukorejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang tentang pentingnya pemanfaatan barang bekas (plastik) sebagai bahan pembuatan taman gantung melalui metode pelatihan dan pendampingan. Materi pelatihan disampaikan dengan cara menerapkan metode ekspositori dan diskusi yang menerapkan daring melalui link zoom. Penyampaian materi dilengkapi dengan metode tutorial dengan pemberian umpan balik. Pada saat pembuatan taman gantung digunakan metode praktik yaitu ibu-ibu di ajak ke taman untuk diberikan pelatihan dan pendampingan dengan menerapkan protokol Kesehatan. Pengetahuan Ibu-ibu dasawisma peserta pelatihan dan pendampingan pembuatan taman gantung di RT 03 RW 11 di Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang mengalami peningkatan setelah diberikan pelatihan (metode ekspositori dan pendampingan) yaitu yang semula cenderung cukup dan baik menjadi sangat baik. Keterampilan  Ibu-ibu dasawisma peserta pelatihan dan pendampingan pembuatan taman gantung di RT 03 RW 11 Kelurahan Sukorejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang setelah mendapatkan pendampingan praktik 30% dalam kategori sangat baik, sedangkan sisanya yaitu 70% dalam kategori baik.

Abstract. Various efforts have been made to reduce the use of plastic, namely by using the 3R method or Recycle, Reuse, and Reduce. But the fact is that public knowledge about efforts to reduce the use of plastic is still lacking. Efforts to understand housewives about the dangers of plastic are one solution to reduce the use of plastic. Therefore, it is necessary to conduct training in making hanging gardens as a solution to the problems above. This community service activity aims to increase the knowledge and skills of Dasa Wisma housewives in RT 03 RW 11, Sukorejo Village, Gunungpati District, Semarang City about the importance of using used goods (plastic) as material for making hanging gardens through training and assistance methods. The training materials were delivered by applying the expository method and online discussions via the zoom link. The delivery of training materials was complemented by a tutorial method with feedback. At the time of making the hanging garden, a practical method was used, by inviting housewives to the park to be given training and assistance by implementing Health protocols. The knowledge of the Dasa Wisma housewives who participated in the training and assistance in making hanging gardens at RT 03 RW 11 in Sukorejo Village, Gunungpati District, Semarang City experienced an increase after being given training (expository and assistance methods) which initially tended to be quite and good to very good. The skills of the Dasawisma housewives who participated in the training and assistance in making hanging gardens at RT 03 RW 11, Sukorejo Village, Gunungpati District, Semarang City after receiving practical assistance, 30% were in the very good category, while the remaining 70% was in the good category.

References

Adiyanti, S. (1988). Suhu dan persentase oksigen di udara sebagai indikator kenyamanan udara di kawasan vegetasi dan non-vegetasi. Skripsi, Prodi Biologi UI Jakarta.
Blanc, P. (2008). The Vertical Garden: From Nature to the City. W W Norton & Company.
Chandra, B. (2006). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta EGC.
Fandeli, C. (2004). Perhutanan Kota, Cet. I. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Huda, M. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Pustaka Belajar.
Indriani, H. (2020). Vertical Garden Sebagai Solusi Degradasi Ruang Terbuka Hijau dan Edukasi Santri Wahid Hasyim Yogyakarta. J. Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA, 4(1), 94–101.
Indriyanto, I. (2006). Ekologi Hutran, Cetakan I. Bumi Aksara.
Khalil, H. I., & Wahhab, K. A. (2020). Advantage of vertical farming over horizontal farming in achieving sustainable city, Baghdad city-commercial street case study. IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering, 745, 012173, 1–15.
Majid, M. (2009). Perencanaan Pembelajaran. PT Remaja Rosda Karya.
Purba, L. S. L., & Harefa, N. (2020). Pengaruh Kandungan Oksigen Udara Sekolah terhadap Konsentrasi Belajar Siswa. Jurnal MatEduSains, 4(2), 169–182.
Riduwan, S. D., & Enas, E. (2012). Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Alfabeta.
Salisbury, F. B., & Ross, C. W. (1995). Plant Physiology (4th ed.). Penerbit ITB.
Sudiarti, T., & Silviyanadewi, Y. A. (2019). Parameter Aktivasi pada Proses Inhibisi Korosi Besi dalam Larutan NaCl 1% Menggunakan Polietilen Oksida (PEO). Prosiding Seminar Nasional Kimia UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 12–15.
Suhardi, S. (2007). Teknik Fasilitasi Partisipatif Pendampingan Masyarakat. Tim Partnerships for e-Prosperity for the Poor.
Tamara, R. M. (2016). Peranan Lingkungan Sosial Terhadap Pembentukan Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik di SMA Negeri Kabupaten Cianjur. GEA, Jurnal Pendidikan Geografi, 16(1), 44–55.
Published
2021-12-17