ENJERAPAN TIMBAL (Pb) PADA HATI SAPI MENGGUNAKAN DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) (Studi Kasus di TPA JATIBARANG)
Main Article Content
Abstract
Sapi yang digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang Semarang terkontaminasi timbal (Pb) pada organ hatinya. Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan kadar Pb pada hati sapi dengan cara merebus hati sapi bersama-sama dengan daun jambu biji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan daun jambu biji dalam menjerap timbal yang ada pada hati sapi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan pola faktorial menggunakan satu faktor yaitu variasi banyaknya daun jambu biji 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%. Parameter yang diamati adalah penjerapan Pb yang ditunjukkan dengan adanya penurunan kadar Pb pada hati sapi. Data dianalisis menggunakan Anava satu arah yang kemudian dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil Anava satu arah menunjukkan bahwa variasi perlakuan banyaknya daun jambu biji yang digunakan dalam perebusan hati sapi berpengaruh terhadap penurunan kadar Pb pada hati sapi. Penjerapan Pb pada hati sapi secara optimal terdapat pada perlakuan menggunakan daun jambu biji sebanyak 250 gr atau setara dengan 85 lembar daun pada perlakuan 50% dengan rata-rata penurunan Pb sebesar 0,012 mg/Kg. Penjerapan Pb oleh daun jambu biji dapat terjadi karena daun jambu biji bertindak sebagai adsorben yang mampu menjerap timbal sehingga kadar Pb pada hati sapi dapat menurun
Â
Cows grazing in the final disposal (landfill) Jatibarang Semarang contaminated with lead (Pb) in the liver organ. Efforts should be made to reduce levels of Pb in liver by boiling cow liver together with guava leaves. This research aimed to determine the ability of guava leaves in absorbing of lead in the cow liver. This research used a completely randomized design with one factorial using a variation of the many factors that guava leaves 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, and 50%. Parameters observed were the adsorption of Pb indicated by the decreasing of Pb levels in beef liver in each of the various treatments. Data were analyzed using one-way Anova followed by LSD test. The results of one-way Anova showed that the treatment of various guava leaves used in boiling of beef liver effect on decreasing levels of Pb in beef liver. Adsorption Pb at the heart of the cow was optimal there are in treatment use leaves as many as 250 gr guava or equivalent to 85 pieces of leaves on the decline in treatment with an average 50% of Pb 0.012 mg/Kg. Lead adsorption by guava leaves can occur because of guava leaves act as an adsorbent that is able to adsorb lead to Pb in cow liver can be decreased
Article Details
References
Ambarita. (2008). Modifikasi Mesin Pendingin Adsorpsi pada Komponen kondensor, reservoir, katup ekspansi dan Evaporator. Tugas Akhir. Jakarta: Universitas Indonesia.
Bahri, S., Yulvian, S. & Indraningsih. (2006). Beberapa faktor yang mempengaruhi keamanan pangan asal ternak di Indonesia. IVARTAZOA 16(1): 1-13
Correia, M. & Becker, C.E. (1995). Kelator dan Keracunan Logam Berat. Dalam: Katzung, B.G. (ed). Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi ke-6. Jakarta: Salemba Medika
Darmono. (1995). Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: UI-Press
Dwiloka, B., Rasana’e, D.L.M.R., & Rianto, F. (2006). Kandungan logam berat pada hati dan usus sapi yang dipelihara di TPA Jatibarang Semarang setelah direbus dengan daun kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth). Risalah Seminar Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi. Jakarta, 12 Desember 2006.
Girard, J.P. (1992). Technology of Meat and Meat Products. London: Ellis Horwood Ltd.
Ismarani. (2012). Potensi senyawa tannin dalam menunjang produksi ramah lingkungan. J. Agribisnis Pengembangan Wilayah. 3(2): 46-55.
Palar. (2008). Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta.
Rianto, E., Dwiloka, B., Arifin, M., Purbowati, E., & Purmomoadi. (2005). Penurunan kadar logam berat pada daging sapi setelah direbus dengan penambahan daun kumis kucing. Makalah Seminar Nasional Keamanan Pangan. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta, 14 November 2005.
Rorong, J.A. & Suryanto, E. (2010). Analisis fitokimia enceng gondok (Eichhornia crassipes) dan efeknya sebagai agen photoreduksi Fe3+. Chem. Prog. 3(1): 33-41.
Rorong, J.A., (2012). Phytochemical analysis of eceng gondok (Eichhornia crassipessolms) of agriculture waste as biosensitizer for ferri photoreduction process. J. Int. Agrivita. Universitas Brawijaya Malang.
SNI (Standar Nasional Indonesia). (2009). Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan. SNI 7387:2009.
Sudiyono. (2011). Upaya eliminasi residu logam berat pada sapi potong yang berasal dari lokasi tempat pembuangan akhir sampah dengan pemeliharaan secara konvensional. J. Sains Peternakan 9(1): 1-7.
Sukardi, Mulyarto, A.R., Safera, W. (2007). Optimasi waktu ekstraksi terhadap kandungan tanin pada bubuk ekstrak daun jambu biji (Psidi folium) serta biaya produksinya. J. Teknologi Pertanian 8(2): 88-94
Sjamsudin, U. (1995). Logam Berat dan Antagonis. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-4. Jakarta: Gaya Baru.
Varma, D.S.N.R., Srinivas, Ch., Nagamani, Ch., PremSagar, T., Rajsekhar, M. (2010). Studies on biosorption of Cadmium on Psidium guajava leaves powder using statistical experimental design. J. Chem. Pharm. Res., 2(5): 29-44.
Wardhayani, S., Setiani, O., Hanani, Y.D. (2006). Analisis risiko pencemaran bahan toksik timbal (Pb) pada sapi potong di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Jatibarang Semarang. J. Kesehatan Lingkungan Indonesia. 5(1): 11-16.
Wisnubroto, D.S. (2002). Pengolahan Logam Berat dari Limbah Cair dengan Tannin. Laporan PenelitianPusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif (P2PLR).