Pertumbuhan Kalus Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) Varietas Permata F1 dari Jenis Eksplan dan Konsentrasi Sukrosa yang Berbeda secara In Vitro
Main Article Content
Abstract
culture. Callus growth is influenced by the type of explant and the composition of the planting medium, one of which is sucrose concentration. The purpose of this study was to obtain the best type of explants for callus culture and find out the optimum sucrose concentration for callus growth. The method used is callus induction in Murashige and Skoog (MS) media, with the treatment of sucrose concentration and explant types. Explants were grown in MS media with the addition of 1 ppm naphthalene acetic acid (NAA) and 1 ppm benzyl amino purine (BAP). This study uses explants in the form of hypocotyl and cotyledons from tomato sprouts in vitro. The design of this study used a completely randomized design (CRD) in 2x4 factorial pattern. The first factor is the type of explants in the form of hypocotyl and cotyledons. The second factor is sucrose concentration which is 10, 20, 30 and 40g/L. The parameters observed were initiation time, wet weight, dry weight and callus morphology. The results showed that the treatment of explant type did not affect the growth of tomato callus, but different concentrations of sucrose in the media significantly affected. Sucrose at 30-40 g/L is a concentration that can stimulate the growth of tomato callus, both in hypocotyl explants and tomato cotyledo.
Keywords: in vitro culture, hypocotyl, cotyledons, sucrose, callus, kultur in vitro, hipokotil, kotiledon, sukrosa, kalus.
udidaya tanaman tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) dapat dilakukan dengan cara kultur in vitro melalui kultur kalus. Pertumbuhan kalus dipengaruhi oleh jenis eksplan dan komposisi media tanam, salah satunya konsentrasi sukrosa. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh jenis eksplan yang paling baik untuk kultur kalus dan mengetahui konsentrasi sukrosa yang optimum untuk pertumbuhan kalus. Metode yang digunakan adalah induksi kalus dalam media Murashige and Skoog (MS), dengan perlakuan konsentrasi sukrosa dan jenis eksplan. Eksplan ditumbuhkan dalam media MS dengan penambahan Naphthalene Acetic Acid (NAA) 1 ppm dan Benzyl Amino Purin (BAP) 1 ppm. Penelitian ini menggunakan eksplan berupa hipokotil dan kotiledon dari kecambah tomat secara in vitro. Desain penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2x4. Faktor pertama adalah jenis eksplan berupa hipokotil dan kotiledon. Faktor kedua adalah konsentrasi sukrosa yaitu 10, 20, 30 dan 40g/L. Parameter yang diamati yaitu waktu inisiasi, berat basah, berat kering, dan morfologi kalus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis eksplan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan kalus tomat, namun konsentrasi sukrosa yang berbeda pada media berpengaruh secara signifikan. Sukrosa sebesar 30 - 40g/L merupakan konsentrasi yang dapat memacu pertumbuhan kalus tomat, baik pada eksplan hipokotil maupun kotiledon kecambah tomat.
Kata kunci: in vitro culture, hypocotyl, cotyledons, sucrose, callus, kultur in vitro, hipokotil, kotiledon, sukrosa, kalus
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License.