YEN ING TAWANG ANA LINTANG: KASUS BENTUK MUSIK KERONCONG GROUP CONGROCK 17 DI SEMARANG
Abstract
Group Congrock 17 merupakan sebuah group musik yang mengembangkan musik keroncong menjadi sebuah karya musik kontemporer. Sejak tahun 1983, Congrock 17 telah melakukan inovasi-inovasi baru terhadap musik keroncong, yaitu dengan mengembangkan alat musik yang digunakan, harmonisasi atau progresi akord yang pastinya semua keluar dari pakemnya keroncong. Permasalah penelitian, yaitu: (1) bagiamana profil group Congrock 17 di Semarang?; (2) bagaimana bentuk musik keroncong Yen Ing Tawang Ana Lintang group Congrock 17 di Semarang? Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan kritik seni holistic. Teknik pengumpulan data dengan: wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data ini diarahkan untuk: mendapatkan informasi secara menyeluruh tentang bentuk musik keroncong yang dikembangkan oleh group Congrock 17. Hasil penelitian menunjukan bahwa: pengembangan musik keroncong yang dilakukan oleh Congrock 17 ini berhasil menghasilkan suatu permainan keroncong yang nge-beat dan dinamis, sehingga tidak monoton dan melodi lagu menjadi lebih variatif dengan rentangan nada atau range yang sangat luas. Dan Bentuk lagu Yen Ing Tawang adalah A-A’-B’A’. Group Congrock 17 telah melakukan pengembangan pada iringan musik langgam Yen Ing Tawang Ana Lintang, hal itu dapat dilihat dari melodi, sistem nada, interval, harmonisasi atau progresi akornya, dan motif asimetris. Musik keroncong memiliki potensi yang cukup besar untuk beradaptasi dengan dinamika zaman. Saran yang dikemukakan peneliti adalah hendak adanya suatu campur tangan dari pemerintah dalam mendukung segala kegiatan seniman keroncong (HAMKRI) sebagai bentuk kerjasama dalam melestarikan keroncong. Melakukan pembelajaran keroncong di sekolah sebagai bentuk pemahaman akan pelestarian keroncong kepada generasi muda.