EKSISTENSI TARI TOPENG IRENG SEBAGAI PEMENUHAN KEBUTUHAN ESTETIK MASYARAKAT PANDESARI PARAKAN TEMANGGUNG

  • Nunik Pujiyanti
Keywords: existence, aesthetic, community, traditional art

Abstract

Eksistensi Tari Topeng Ireng ditunjukkan dengan seringnya tampil pentas, sehingga dapat memberikan hiburan masyarakat dari pertunjukan yang indah, bahkan berdampak sebagai pencitraan bagi si penanggap. Tujuan penlitian ini adalah (1) menjelaskan nilai-nilai estetik yang terkandung dalam Tari Topeng Ireng di Pandesari Parakan Temanggung, (2) menjelaskan eksistensi Tari Topeng Ireng sebagai pemenuhan kebutuhan estetik masyarakat Pandesari Parakan Temanggung. Penelitian ini mengunakan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan perekaman. Analisis data menggunakan analisis data Miles dan Huberman meliputi penyajian data, reduksi data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan (1) Nilai estetik Tari Topeng Ireng terdapat gerak, pola lantai, iringan, tata rias dan kostum. Gerak yang ditunjukkan dengan bersifat energik, dinamis, ekspresif dan atraktif. Pola lantai terlihat dinamis karena variasi arah hadap, level dan perpindahan penari. Iringannya ritmis, menghentak, lagu-lagunya lebih variatif. Alat musiknya sudah menggunakan ornamen hiasan yang lebih indah. (2) Eksistensi Tari Topeng Ireng ditunjukkan dari dampak pemenuhan kebutuhan estetik yaitu pencitraan, penyaluran hobi.

 

Existence Topeng Ireng Dance indicated by the frequent performing stage, so as to provide the entertainment community of wonderful performances, even as the impact of imaging for the responders. This interesting study because of the existence of Topeng Ireng Dance in Temanggung got a good position in the hearts of the people. This study uses qualitative. Note was collected using observation, interviews, documentation, and recording. Analysis of the data using the model of Miles and Huberman data analysis that includes data presentation, data reduction and verification. Results showed The value of the aesthetic movement there Topeng Ireng Dance, floor patterns, accompaniment, makeup and costumes. Motion is indicated with an energetic, dynamic, expressive and attractive. Floor pattern looks dynamic due to variations in the direction toward. Rhythmic accompaniment, stomping, more songs fariatif.The existence of a Topeng Ireng Dance Ireng indicated that the impact on the aesthetic needs of imaging, hobby.

References

Alkaf, Mukhlas. 2012. Tari Sebagai Gejala Kebudayaan: Studi Tentang Eksistensi Tari Di Boyolali. KOMUNITAS.

Jazuli. 2012. Laporan Penelitian : Model Kajian Estetika Tari (Studi Kasus Tari Keprajuritan Kabupeten Semarang). FBS UNNES.

-------. 2011. Sosiologi Seni. Semarang : UNNES.

-------. 2008. Paradigma Kontekstual Pendidikan Seni. Unesa University Press.

-------. 2008. Pendidikan Seni Budaya. Semarang. UNNES Press.

Hartono. Pengembangan Kecerdasan Jamak Dalam Kegiatan Pembelajaran Tari Gajah Melin di TK Negeri Pembina Kabupaten Kendal. MUDRA. Volume 27 No. 2 Juli 2012. ISI Denpasar UPT Penerbitan.

Humphrey, D. 1983. Seni Menata Tari. Terj. Sal Murgiyanto. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.

Kaplan, David dan Robert A. Manner. 2003. Teori Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Miles, B. Matthew dan A. Michael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press.

Sarjiwo. 2008. Kreatifitas, Nilai-Nilai, dan Proses Pembelajaran Dalam Seni Pertunjukan: Olah Tubuh Dalam Perspektif Perbelajaran Wirasa Tari. PANGGUNG. Vol. 18 No. 2 April-Juni 2008.

Sudiardjo. 1982. “Susanne K. Langer: Pendekatan Baru Dalam Estetikaâ€, dalam M. Sastrapratedja, ed. Manusia Multi Dimensional. Jakarta: PT Hanindita.

Rohidi, Tjetjep Rohendi. 2000. Kesenian dalam Pendekatan Kebudayaan. Bandung: STSI Press.

--------. 2000. Ekspresi Seni Orang Miskin. Bandung: Penerbit Nuansa, Yayasan Nuansa Cendekia.

Section
Articles