TINJAUAN SEMIOTIKA KONG CO PADA KELENTENG GIE YONG BIO LASEM
Abstract
Keberadaan masyarakat Cina di Lasem dapat dikenali dari peninggalan seni bangun berupa kelenteng dan perkampungan Cina. Masyarakat Cina meyakini kelenteng sebagai tempat suci bersemayamnya para leluhur yang divisualkan dalam bentuk Kong Co. Oleh karena itu kelenteng merupakan sarana ibadah untuk pemujaan terhadap nenek moyang, sehingga masyarakat Cina Lasem tetap melakukan sembahyangan di kelenteng meskipun telah memiliki keyakinan tertentu. Penelitian ini mengungkap (1) ide dasar penciptaan Kong Co; (2) bentuk dan makna Kong Co pada kelenteng Gie Yong Bio Lasem; (3) perbedaan Kong Co Gie Yong Bio dengan kelenteng Lasem lainnya. Pendekatan kualitatif dengan penelitian melalui observasi, wawancara dan studi dokumen dengan menggunakan perspektif semiotika.. Hasil yang diperoleh yaitu pertama, ide dasar penciptaan Kong Co adalah kosmologi dalam budaya Cina, juga sebagai sosok pemujaan, kedua bentuk Kong Co berupa sosok patung manusia yang “disucikanâ€, ditempatkan pada altar sebagai sebagai dewa, nabi, leluhur Cina atau tokoh yang diyakini sebagai penolong, pemberi keselamatan dan kedamaian sehingga keberadaannya selalu dipuja.
The existence of the Chinese community in Lasem recognizable wake of heritage art form of Chinese temples and villages . Chinese Society believes the temple as a place of abode of the holy ancestors visualized in the form of Kong Co. . Therefore, the temple is a means of worship for the cult of the ancestors , so that the Chinese people remain Lasem their prayer in the temple despite having certain beliefs . The research reveals ( 1 ) the basic idea of creation Kong Co. , (2 ) the form and meaning of the temple Kong Co. Bio Lasem Yong Gie, (3 ) the difference Gie Yong Bio Kong Co. with other Lasem temple . Qualitative approach to research through observation , interviews and document research using semiotic perspective .. The results obtained are the first , the basic idea is the creation of Kong Co. cosmology in Chinese culture , as well as a cult figure , both forms Kong Co. in the form of a human figure sculptures are " purified " , placed on the altar as a deity , a prophet , or a Chinese ancestor figures are believed to be as a helper , giver of salvation and peace so that its existence has always adored.References
Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosdur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Barthes, Rolland. 2004. Mihtologi. Penerjemah dan Sihabul Millah. Yogyakarta : Kreasi Wacana.
Berger, Arthur Asa, 2000, Tanda-tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer, Yogyakarta:Tiara Wacana
Budiman, Kris. 2011, Semiotika Visual : Konsep, Isu dan Problem Ikonisitas, Yogyakarta: Jalasutra.
Collier, Irene Dea, 2011, Mitologi Cina, Sumber Terjemahan : Chinese Mythology Published by Enslow Publisher, Inc. (Penerjemah: Nurul Afifah), Jakarta: ONCOR Semesta Ilmu.
Eco, Umberto. 2009. Teori Semiotika : Signifikasi Komunikasi, Teori Kode serta Teori Produksi-Tanda. Penerjemah Inyiak Ridwan Muzir. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Endraswara, Suwardi, 2013, Mistik Kejawen: Sinkretisme, Simbolisme dan Sufisme dalam Budaya Spiritual Jawa, Yogyakarta: Narasi.
Franke, Wolfgang (1997) diedit oleh Claudine Salmon & Anthony K.K. Siu, Chinese Epigraphic Materials in Indonesia, Volume 2 Part 2 Java, South Seas Society, Singapore, Ecole Francaise d’Extreme-Orient, Paris, Association Archipel, Paris.
Fu Yu Lan, 2007, Sejarah Filsafat Cina, diterjemahkan oleh John Rinaldi Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Iswidayati,S. 2006. Pendekatan Semiotik Seni Lukis Jepang Periode 80-90an: Kajian Estetika Tradisional Jepang Wabi Sabi. Semarang: UNNES Press.
Piliang, Yasraf Amir, 2003, Hipersemiotika, Tafsir Cultural Studies Atas matinya Makna, Yogyakarta: Jalasasutra
Prihartanti, Nanik, dkk….., Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 10, No. 2, Agustus
: 107-120, Mengurai Akar Kekerasan Etnis Pada Masyarakat Pluralis, Surakarta :UMS Press.
Rohidi, Tjetjep Rohendi. 2000a. Kesenian Dalam Pendekatan Kebudayaan. Bandung: STSI Press.
………, 2012. Metodologi Penelitian Seni, Semarang: Cipta Prima Nusantara
Salmon, Claudine & Denys Lombard (1985), Klenteng-Klenteng Masyarakat Tionghoa di Jakarta, Jakarta :Yayasan Cipta Loka Caraka.
Sarwono. 2009. Pendekatan Semiotika Dalam Kajian Simbolisme pada Motif Klasik Gaya Surakarta. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.
The Liang Gie. 2005. Filsafat Seni; Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Pusat belajar Ilmu Berguna.
Tinarbuko,Sumbo, 2003, Semiotika Analisis Tanda Pada Karya Desain Komunikasi Visual, Tesis, Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual, FSR-ISI Yogyakarta.
Wacana, 2011, Jurnal of The Humanities of Indonesia, vol. 13 No. 2 (October 2011):232-405, Jakarta :Faculty of Humanities, Univewrsity of Indonesia.
Zoest, Van, 1993, Art, Semiotika: Tentang Tanda, Cara Kerjanya dan Apa yang kita Lakukan Dengannya, Jakarta: Yayasan Sumber Agung.