PROSES BERKARYA GRUP MUSIK DISTORSI AKUSTIK

  • Achmad Fauzie Tolah Prodi Pendidikan Seni, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Keywords: creativity, indie music.

Abstract

Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran proses berkarya grup musik distorsi akustik, meliputi empat tahapan proses kreativitas. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian analisis kualitatif dengan lokasi penelitian di Kota Semarang, adapun wujud dan sumber data terdiri dari sumber dan wujud data tertulis maupun tidak tertulis. Instrumen dan teknik pengambilan data mengunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data. Sedangkan teknik analisis dan pengolahan data pengumpulan, reduksi, klarifikasi dan verifikasi data. Ciri khas karya dari distorsi akustik adalah musik bergenre shoegaze yang mampu diterima semua komunitas musik indie. Selain itu karya lagu dari proses kreativitas berkarya distorsi akustik mampu relevan terhadap pendidikan seni. Proses berkarya dari grup musik distorsi akustik telah melewati empat tahapan proses kreativitas, yaitu tahap preparasi, inkubasi, iluminasi dan verifikasi. Karya yang dihasilkan setelah melewati empat tahapan proses kreativitas hasilnya dapat dikatakan sebagai sebuah produk kreatif.

This study aims to provide an overview work process distortion acoustic music group, includes four stages of the process of creativity. The study was conducted by the research method of qualitative analysis to study the location in the city, while the form and source of data consists of the data source and form of written or unwritten. Instruments and data capture techniques using observation, interview and documentation. Data validation techniques using data triangulation technique. While technical analysis and processing of data collection, reduction, clarification and verification of data. The distinctive feature of the work is the acoustic distortion shoegaze genre of music that is able to welcome all the indie music community. In addition, the work songs from the acoustic distortion capable of creativity at work relevant to art education. Working process of acoustic distortion band has gone through four stages of the process of creativity, the preparation stage, incubation, illumination and verification. Work produced after passing through the four stages of the creativity process the results can be regarded as a creative product.

References

Arikunto, Suharsimi. (1992). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Budhisantoso, S. (1994). “Kesenian dan Kebudayaan†(jurnal seni wiled). Surakarta: STSI Press.

Bloomberg, M. (1973). Creativity: Theory and Research. United States of America: United Printing Service, Inc.

Csikszentmihalyi, M. (1996). CreativityFlow and The Psychology of Discovery and Invention. New York: Harper Collins Publishers.

Dedi Supriyadi. (1994). Demystifying Assessment: Learning from the Field of Evaluation. Dalam Assessment and Program Evaluation (hal. 45-54). USA: Simon & Schuster Custom Publishing.

Golan, S.E. (1973). Psychological Study of Creativity. Dalam Creativity, Theory and Research, p.27-53. New Haven, Conn. United Printing Service, inc.

Jazuli, M. (2008). Paradigma Kontekstual Pendidikan Seni. Surabaya: Unesa University Press.

Kayam, Umar. (1983). Kreativitas, Seni, Masyarakat. Jakarta: PT. Dian Rakyat.

Karsono (2011). “Proses Kreatif A.T. Mahmud Dalam Penciptaan Lagu Anak†(jurnal Dewa Ruci vol.7 No.1, Juli).

Lefrancois, G.R. (2000). Psychology for teaching (10th ed). United of America: Wadsworth.

Mack, D. (1995). Apresiasi Musik Populer. Bandung: UPI Masyarakat Seni Pertunjukan.

Miles H B dan Heberman A M. (1992). Analisis Data Kualitatif (ter. Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta: UI Press.

Moleong, Lexy. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munandar, Utami. (1999). Kreativitas dan Keberbakatan. Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat. Jakarta: GramediaPustaka Utama.

Naldo, (2012). Musik Indie Sebagai Perlawanan Terhadap Industri Musik Mainstream Indonesia (Studi Kasus Resistensi Band Mocka Dalam Menyikapi Industri Musik Indonesia). Tesis Program Studi Ilmu Komunikasi Program Pascasarjana Universitas Indonesia.

Rachman, A. (2012). Bentuk Aransemen Musik Keroncong asli Karya Kelly Puspito dan Relevansinya Bagi Remaja Dalam Mengembangkan Musik Keroncong Asli. Tesis Program Studi Pendidikan Seni Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

Rohidi, TR. (2011). Metodologi Penelitian Seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara.

--------------- (2000). Ekspresi Seni Orang Miskin: Adaptasi Simbolik Terhadap Kemiskinan. Bandung: Nuansa (Atas Kerjasama Yayasan Adikarya IKAPI dan The Ford Foundation).

Soekanto, Soerjono. (1990). Tinjauan Sosiologis Terhadap Musik. Kompas, 24 Oktober.

Sternberg, Robert J. (1999). Hand Book of Creativity. United States of America: Cambridge University Press.

Sylado, Remy. (1983). Menuju Apresiasi Musik. Bandung: Penerbit Angkasa.

Utami Munandar. (1999). Kreativitas dan Keberbakatan: Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Utomo, Udi. (2012). Model Asesmen Kompetensi Guru Seni Musik Dalam Perspektif Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Action Learning. Disertasi Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.

Wadiyo. (2007). “Campursari Dalam Stratifikasi Sosial di Semarang†(jurnal Harmonia vol. VIII No. 1 / Januari-April).

-------------(2004). “Musik Dangdut di Kalangan Remaja Kota Semarang†(jurnal Harmonia vol. V No. 3 / September-Desember).

Winantu, A. (1993). Pengaruh Musik dan Kesenian. Suara Merdeka, 18 Juli halaman VI.

Yin, R.K. (2013). Studi Kasus (desain dan metode). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Section
Articles