PEMANFAATAN UNSUR-UNSUR ARSITEKTUR RUMAH TRADISIONAL SEBAGAI UPAYA MENEGASKAN IDENTITAS PADA BANGUNAN MODERN DI KUDUS
Abstract
Kabupaten Kudus memiliki rumah tradisional yang disebut joglo pencu. Memiliki ciri khas, keunikan tersendiri yang menjadikan sebagai ciri identitas kabupaten Kudus. Masyarakat Kudus memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan warisan ini, namun dengan berbagai permasalah yang ada dan temuan-temuan dilapangan bahwa masyarakat kabupaten Kudus memiliki cara tersendiri dalam melestarikan rumah tradisional Kudus dengan cara memanfaatkan unsur-unsur tradisi yang diaplikasikan pada bangunan-bangunan modern. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan mendeskripsikan hasil temuan dilapangan. Hasil penelitian menjelaskan wujud pemanfaatan unsur-unsur seni arsitektur rumah tradisional Kudus pada bangunan modern di Kudus adalah dengan cara mengambil beberapa unsur-unsur pada rumah tradisional Kudus diataranya adalah: (1) bagian atap dan tiang penyangga / joglo pencu dan tumpang sari, (2) gebyog jagasatru, (3) pintu gebyog jagasatru, (4) tiang pengapit gebyog dan jendela gapura. Alasan yang dikemukakan oleh beberapa masyarakat adalah bagaimana cara mereka melestarikan rumah tradisional Kudus. Inilah yang menjadi pilihan bagi masyarakat kabupaten Kudus dalam memberikan tekanan pada bangunan-bangunan modern yang dibuatnya.
Â
Kudus regency has a traditional house called joglo pencu. Has a characteristic , unique to make a feature the district 's identity of Kudus. Society of Kudus has an obligation to protect and preserve this heritage, but with the various problems that exist and findings in the field that the community Kudus regency has its own way of preserving traditional houses of Kudus by utilizing elements of tradition applied to modern buildings. The study used a qualitative approach to describe the findings of the field. The results of the study describes the use of a form of art elements of traditional architecture of the Kudus in modern buildings by taking some elements of the traditional home of the Kudus, including : (1) the roof and pillar / Joglo pencu and tumpang sari, (2) gebyog jagasatru, (3) the door of gebyog jagasatru, (4) tiang pengapit gebyog dan jendela gapura. The reason given by some of the people is how they preserve the traditional home of the Kudus. This is an option for people in the Kudus district put pressure on the modern buildings are made.
References
Harun, Much. 2012. “The Heritage of Kudusâ€. Kudus: Badan Penerbit Universitas Muria Kudus.
Ismunandar, K. 1987. “Joglo Arsitektur Rumah Tradisional Jawaâ€. Semarang: Dahara Prize.
Miles, H B. dan Heberman A M. 1992. Analisis Data Kualitatif (terj. Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta: UI Press.
Rohidi, Tjetjep Rohendi 2011. Metodologi Penelitian Seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara.
---------. 2000. Kesenian dalam Pendekatan kebudayaan. Bandung: STISI Bandung.
Smith, Ralp A. 1989. The Sense of Art; A Study in Aesthetic Education. New York: Routledge, Champman & Hall. Inc.
Soehardjo, A J. 2011. Pendidikan Seni, dari Konsep Sampai Program (Buku I). Malang: Bayumedia Publishing.
Sudarwanto, Budi. 2013. “Struktur dan Kontuksi Bangunan Tradisional Rumah Pencu di Kudusâ€. Semarang: UNDIP.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Triyanto. 1992. “Makna Ruang dan Penataannya dalam Arsitektur Rumah Kudusâ€. Jakarta: Universitas Indonesia