Abstract

Penelitian ini berusaha menggambarkan secara lebih jelas dan mendalam tentang bagaimana griefpada remaja akibat kematian orangtua secara mendadak. Penelitian ini menggunakan metodewawancara (interview). Subjek pada penelitian ini yaitu dua orang remaja dengan latar belakangmengalami kematian orangtua secara mendadak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa griefyang dialami oleh subjek tidak banyak mengalami perbedaan. Proses perkembangan grief yangsubjek alami telah dilalui dengan baik dimulai dari inisial respon, intermediate, dan recovery, namunpada proses perkembangan yang terakhir yaitu recovery subjek belum sepenuhnya terlewati.Adapun faktor yang menyebabkan greif pada remaja yaitu hubungan individu dengan almarhum,kepribadian, usia, jenis kelamin, proses kematian, dukungan dari orang-orang terdekat subjek, danjuga posisi subjek dalam keluarga. Selain dari faktor-faktor tersebut ditemukan satu faktor lagiyang menyebabkan grief pada remaja yaitu attachment. Semakin remaja tersebut memilikiattachment yang kuat terhadap almarhum maka akan semakin lama dan dalam grief yang dialamioleh remaja.

 

study attempted to describe more detail and deeply on how grief in teenagers caused by parent who suddendied. This study uses interview as the method. Subjects for this study are two teenagers who experienced losingparent because of sudden death. The result of this study indicates that grief experienced by the subjects do notencounter any differences. Grief development process experienced by the subject has been passed well start fromintial response, intermediate, and recovery, but in the last development process, recovery, the subject has notfully passed. Thus, factors that caused grief experienced by the subject are the relationship between the subjectand the person who passed away; subject’s personality, subject’s age, subject’s gender, death incident process,relatives’ encouragement, and subject’s position in the family. Besides those factors, found one more factor thatcaused grief in teenagers, that is attachment. The more a teenager has the attachment toward someone whopassed away, the more time needed by the teenager to experience grief.