PENGARUH OPTIMISME MENGHADAPI MASA PENSIUN TERHADAP POST POWER SYNDROME PADA ANGGOTA BADAN PEMBINA PENSIUNAN PEGAWAI (BP3) PELINDO SEMARANG
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi fenomena mengenai gejala-gejala post power syndrome yang dialami para anggota BP3 Pelindo yang anggotanya adalah sekumpulan individu yang sudah tidak bekerja atau pensiun. Post power syndrome ini timbul akibat dari perasaan tidak bisa menerima keadaan barunya sebagai seorang pensiunan. Pensiun menimbulkan perasaan - perasaan tidak berguna, depresi, kekecewaan, dan menimbulkan frustasi yang mengganggu fungsi kejiwaan dan organiknya.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh optimisme menghadapi masa pensiun terhadap post power syndrome pada anggota BP3 Pelindo. Subjek pada penelitian ini berjumlah 63. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Post power syndrome diukur dengan skala post power syndrome. Skala post power syndrome terdiri dari 63 item valid. Item yang valid tersebut mempunyai p< 0,05 yaitu dengan rentang signifikansi 0,000-0,001. Skala post power syndrome mempunyai koefisien reliabilitas sebesar 0,945. Optimisme diukur dengan menggunakan skala optimisme. Skala Optimisme terdiri dari 57 aitem valid. Aitem yang valid tersebut memiliki p<0,05 yaitu pada rentang signifikansi 0,000-0,001.Skala konflik peran ganda mempunyai koefisien reliabilitas sebesar 0,956. Uji korelasi menggunakan teknik korelasi product moment dan uji pengaruh digunakan analisis regresi yang dikerjakan menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan variabel post power syndrome pada anggota BP3 Pelindo tergolong rendah. Berbeda dengan variabel optimisme menghadapi masa pensiun pada anggota BP3 Pelindo tergolong tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang negatif antara post power syndrome dengan optimisme dengan nilai F sebesar 201,240. Pengaruh post power syndrome dengan optimisme diperoleh koefisien r = - 0,876 dengan signifikansi atau p = 0,000. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh optimisme menghadapi pensiun terhadap post power syndrome dengan R Square sebesar 76,7%. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif yang signifikan antara optimisme menghadapi masa pensiun terhadap post power syndrome pada anggota Badan Pembina Pensiunan Pegawai (BP3) Pelindo Semarang.
Â
The study was backed by the phenomenon of the symptoms of post power syndrome experienced by the members of the BP3 Pelindo whose members are a group of individuals who were not working or retired. Post power syndrome arises as a result of feeling couldn't accept his new condition as a retiree. Retire cause useless feelings, depression, disappointment, and frustration that interfere with the function of psychiatric and organic. This research is quantitative korelasional research aims to know the influence of optimism against the retirement of post power syndrome on the BP3 member of Pelindo. The subject of this research totalled 63. The sampling technique used is the total sampling. Post power syndrome is measured by the scale of post power syndrome. The scale of post power syndrome consists of 63 items. Items that have a valid p & lt; 0.05 the significance of range 0.000-0.001. The scale of post power reliability coefficient of syndrome has 0,945. Optimism is measured using a scale of optimism. The scale consists of 57 aitem Optimism. A valid Aitem has p & lt; 0.05 in the range 0.000-0.001 significance. the scale of the conflict has a dual role of reliability coefficient 0,956. Test correlation using the correlation test effect of product moment and used regression analysis that was done using SPSS 10.0 program help for windows. The results showed a variable power syndrome post on Member BP3 Pelindo is low. In contrast to the optimism of variables facing retirement at a member of Pelindo BP3 is high. The results showed that there is a negative influence of post power syndrome with optimism to the value F of 201,240. The influence of post power syndrome with optimism obtained coefficients of r =-0,876 with significance or p = 0.000. The results showed the influence of optimism to face retirement of post power syndrome with R Square of 70.7%. It shows that there is a significant negative influence of optimism against the retirement of post power syndrome on board the coach Retired employees (BP3) Pelindo Semarang