POSTPARTUM BLUES SYNDROME PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA
Abstract
Penelitian ini berusaha menggambarkan secara lebih jelas dan mendalam tentang bagaimana postpartum blues syndrome pada kelahiran anak pertama. Penelitian ini menggunakan metode wawancara (interview) dan observasi. Subjek pada penelitian ini yaitu dua orang ibu postpartum anak pertama. Penelitian ini penting karena postpartum blues syndrome dapat berkembang menjadi depresi postpartum bila tidak tertangani dengan baik, sedangkan postpartum blues syndrome biasanya dianggap sebagai hal wajar karena aktivitas hormon sementara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua subjek mengalami postpartum blues yang kemunculannya disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang cenderung berperan dari kedua subjek adalah faktor latar belakang psikososial, dimana kedua subjek kurang mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat. Faktor lain yang juga mencolok, pada subjek pertama adalah faktor pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan, dan pada subjek kedua merupakan faktor fisik.
Â
This study attempted to describe more clearly and deeply about how the postpartum blues syndrome at birth of the first child. This study uses interviews and observation method. Subjects in this study are two mothers after bearing first child. This study is important because postpartum blues syndrome can be postpartum depression if it is not good handled, and postpartum blues syndrome usually believed as a natural condition because of several horon activity. The results of this study indicate that the two mothers experiencing postpartum syndrome its apparition because of some factor. Factors that give an impact from the two subject are the psychosocial factor, where both subjek getting less of support from closest people. The other factor which also strike, at the first subject is the experience of bearing and pregnancy process, and at the second subject are physical factor.