ANALISIS RANTAI DISTRIBUSI KOMODITAS PADI DAN BERAS DI KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI

  • Agus Ariwibowo JurusanEkonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Keywords: padi dan beras, rantai distribusi, marjin pemasa-ran. Paddy aand Rice, The chain of distribution farm-ers, marketing margins.

Abstract

AbstrakKomoditas padi merupakan sub sektor pertanian yang dominan di Kecamatan Pati. Suatu kegiatan yang berhubungan dengan pertanian terhadap pihak-pihak yang berperan di dalamnya baik proses produksi dan distribusinya. Dalam upaya mem-persempit disparitas harga padi di tingkat petani dan konsumen di Kecamatan Pati, maka diperlukan studi mengenai sistem pemasaran komoditas padi sawah. Data dianalisis secara deskriptif terhadap pola distribusi dan margin pemasaran padi sawah. Hasil penelitian yaitu di Kecamatan Pati terdapat tiga pola distribusi, yaitu pola distribusi pertama, Dari petani ke pedagang tengkulak ke penggilingan padi ke pedagang pengepul ke pedagang pengecer ke konsumen; kedua, Dari petani ke pedagang tengkulak ke penggilingan padi ke pedagang pengecer ke konsumen; keti-ga, Dari petani ke penggilingan padi ke pedagang pengepul ke pedagang pengecer ke konsumen. Margin pemasaran tertinggi pada varietas padi dominan tertinggi terjadi pada penggilingan padi sebesar 44,4 persen, kemudian pedagang tengkulak 7,5 persen, pedagang pengepul 3.6 persen, dan pedagang pengecer 3,4 persen dari keseluruhan nilai marjin pemasaran padi sawah.AbstractCommodities of rice is the dominant agricultural sector in starch. An agriculture-related activities of the parties involved in it both the production process and its distribution. In an effort to narrow the dispa-rity in the level of prices of rice farmers and consumers in the starch, then required a study of the rice commodity marketing systems. The Data analyzed are descriptive of the pattern and distribution of the marketing margins of rice paddy fields. Results of the study are in district there are three distribution pat-tern of Starch, which is the first distribution patterns, from farmers to rice broker dealers to the merchant pengepul mill to retailers to consumers; Second, from the farmer to the middleman to rice milling traders to retailers to consumers; third, from the farmer to the milling of rice to traders pengepul to retailers to consumers. The highest marketing Margin on highest dominant rice varieties occur in rice milling of 44,4%, then a merchant middleman trader pengepul 7.5 percent, 3.6 percent and 3.4 percent of retailers overall marketing margin value of rice paddy fields.

References

Agustian, Adang dan Iwan Setiadjie. 2008. Analisis

Perkembangan Harga dan Rantai Pemasaran Ca-bai Merah di Jawa Barat. Bogor: Pusat Analisis

Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian De-partemen Pertanian.

Ali, Muhammad. 1992. Statistik Penelitian. Yogyakarta

: BPFE.

Anindita, R. 2003. Dasar-dasar Pemasaran Hasil Perta-nian. Malang: Universitas Brawijaya.

Arifin, Bustanul. 2007. Disparitas Harga Gabah dan

Harga Beras. Jakarta: Unisosdem, UNILA.

Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian : Suatu

Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, Lincolin. 1999. Pengantar perencanaan dan pem-bangunan ekonomi daerah. Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta.

Badan Penyuluh Pertanian. 2011. Kecamatan Pati

Dalam Angka.

Balai Pengembangan Mekanisasi Pertanian. 2005.

Pengembangan Revitalisasi penggilingan Padi.

Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Per-tanian.

Bulog. 2012.kebijakan Pengadaan gabah dan beras.

Jakarta:Intruksi Presiden Nomor 3.

Departemen Pertanian RI. 2007. Pedoman Pembinaan

Kelembagaan Petani. Jakarta: Departemen Per-tanian RI.

Lakasana, Fajar. 2008. Managemen Pemasaran Pendeka-tan Praktis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mardianto, Sudi, Yana Supriatna,dan Nur K. Agustin.

Dinamika Pola Pemasaran Gabah dan Be-ras di Indonesia.Bogor: Forum Penelitian Agro

Ekonomi, Vol 23, No. 2.

Mubyarto.1989. Pengantar Ekonomi Pertanian, Jakarta

: LPES.

Nuryanti, Sri 2003. Analisis Distribusi Marjin Pema-saran Gabah dan Beras di Jawa Tengah. Bo-gor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebi-jakan Pertanian Departemen Pertanian.

Paul A.Samuelson dan Wiliam D. Nordhaus. 1995.

Makro ekonomi. Jakarta :Erlangga.

Purwanto dan Sulistyastuti. 2011. Metode Penelitian

Kuantitatif. Yogyakarta: Gava Media.

Rahayu, Endang. 2009. Mereposisi Peran Pemasaran

Pertanian dalam Revitalisasi Pertanian. Surakar-ta: Universitas Negeri Surakarta.

Soesilawati, Etty.2012. Integrasi Kebijakan dan Penga-matan Industri Garam Nasional Sebagai Bahan

Dasar Industri Bahan Makanan dan Minuman

Melalui Abgreding Of Value Change Management

dan Diversifikasi. Modul Laporan Penelitian

DP2M.

Subandriyo, Toto. 2010. Pasang Surut Kesejahteraan

Petani. Suara Merdeka. Edisi Cetak. 21 Janu-ari.

Sudiyono, A. 2001. Pemasaran Pertanian. Malang :

Universitas Muhammadyah Malang.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Supriatna, Ade. 2003. Analisis Sistem Pemasaran

Gabah dan Beras (Studi Kasus Petani Padi di

Sumatera Utara). Bogor : Puslitbang Sosek

Pertanian.

Sutrisno. 2010. Upaya Peningkatan Pendapatan Petani

Melalui Pemasaran Beras. Pati: Kantor Peneli-tian dan pengembangan Kabupaten Pati.

Syahza, Almasdi. 2003. Paradigma Baru: Pemasaran

Produk Pertanian berbasis Agribisnis. Jakarta:

Jurnal Ekonomi, TH. VIII/01/Juli, PPD&I

Fakultas Ekonomi Tarumanegara.

Todaro, Michael P. 2000. Pembangunan Ekonomi. Ja-karta: Bumi Aksara.

Tambunan, Tulus. 2008. Tata Niaga dan Pengendal-ian Harga Beras di Indonesia. Kadin Indone-sia.

How to Cite
Ariwibowo, A. (1). ANALISIS RANTAI DISTRIBUSI KOMODITAS PADI DAN BERAS DI KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI. Economics Development Analysis Journal, 2(2). https://doi.org/10.15294/edaj.v2i2.1654