STUDI EKSPLORASI ARUS PADA KAWAT NETRAL AKIBAT KETIDAKSEIMBANGAN ARUS BEBAN PADA UNIT TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Main Article Content
Abstract
Ketidakseimbangan arus beban pada suatu jaringan distribusi selalu terjadi, penyebabnya adalah pengaturan beban-beban satu phasa pada pelanggan jaringan tegangan rendah. Akibat ketidakseimbangan arus beban tersebut, muncul arus pada kawat penghantar netral pembebanan sekunder. Arus netral tersebut menyebabkan rugi-rugi daya (losses) pada penghantar netral tersebut. Ketidakseimbangan arus beban juga terjadi di Universitas Negeri Semarang, hal tersebut terlihat dari instrument-instrumen alat ukur ampere meter yang terpasang pada panel-panel transformator distribusi yang ada di Universitas Negeri Semarang. Untuk itu perlu dilakukan penelitian secara kuantitatif berapakah ketidakseimbangan arus beban dan rugi-rugi daya (losses) yang terjadi pada masing-masing unit transformator distribusi yang ada di Universitas Negeri Semarang. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai rujukan dalam pengembangan jaringan tegangan rendah yang akan dilakukan di gedung-gedung yang tersebar di kampus Universitas Negeri Semarang. Sampel yang diambil adalah beberapa transformator distribusi yang mewakili masing-masing fakultas yang meliputi: FMIPA, FBS, FIP, FIS, FH, FIK, dan FT (dua unit transformator). Penelitian dilakukan dengan cara melakukan pendataan arus per phasa dan netral sisi sekunder pada setiap unit transformator distribusi, kemudian data dianalisis sehingga didapatkan persentase arus pembebanan transformator, persentase ketidakseimbangan, rata-rata arus netral, dan rugi-rugi daya (losses) yang terjadi. Untuk transformator-transformator dengan ketidakseimbangan arus beban yang di atas 20% akan direkomendasikan untuk melakukan evaluasi terhadap pembebanan agar bisa memperkecil ketidakseimbangan arus beban yang terjadi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase arus pembebanan, persentase ketidakseimbangan, serta arus netral pada setiap unit transformator mempunyai besaran yang bervariasi, sehingga menghasilkan losses yang bervariasi pula.
Saran yang dapat peneliti berikan adalah semua pengembangan jaringan listrik di fakultas-fakultas harus melalui ijin dari pusat pelayanan dan perawatan listrik Universitas Negeri Semarang untuk mempermudah pengawasan keseimbangan beban antar phasa. Jika terjadi penambahan jaringan tegangan rendah harus merujuk pada data-data pembebanan yang sudah ada agar ketidakseimbangan arus beban bisa diperkecil.
Â
Load current imbalance in the distribution network has always occurred, the cause is the setting of the phase loads on the low voltage network customers. Due to the imbalance of the load current, the flow appears at the neutral conductor wire secondary loading. The neutral currents cause power losses (losses) on the neutral conductor. Imbalance load current is also happening at the State University of Semarang, it is visible from instruments measuring instrument ampere meter mounted on panels of existing distribution transformers at Semarang State University. It is necessary to study quantitatively how much imbalance load current and power losses (losses) that occur in each of the existing distribution transformer units at Semarang State University. The results of the study can be used as a reference in the development of low-voltage network which will be carried out in buildings spread across campus State University of Semarang. The sample taken is some distribution transformers representing each faculty which includes: Faculty, FBS, FIP, FIS, FH, FIK, and FT (two transformer units). The study was conducted in a way to collect data on the current per phase and neutral on the secondary side of each transformer unit distribution, then the data were analyzed to obtain the percentage of load current transformers, unbalance percentage, average neutral current, and power losses (losses) that occur. For transformer-transformer with load current imbalance in the top 20% will be recommended to evaluate in order to minimize load imbalance load current occurs.
The results showed that the percentage of load current, the percentage of imbalance, as well as the neutral current transformer on each unit has a varying magnitude, resulting in losses which vary as well.
Suggestions are given all the development of the electricity network in the faculties must pass through consent of electrical maintenance service centers and the State University of Semarang to facilitate inter-phase load balance control. If the addition of a low-voltage network must refer to data loading an existing order imbalance load current can be minimized.Article Details
References
Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Bonggas L.Tobing.2003. Peralatan Tegangan Tinggi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Indrakoesoma, Koes. dkk.2012. Pengaruh Ketidakseimbangan arus beban Transformator Kering BHT02 RSG GA SIWABESSY Terhadap Arus Netral dan Rugi-Rugi. PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR.ISSN 1410-8178
J.B. Gupta.2002. Electrical Engineering. Nai Sarak Delhi: S.K. Kataria & Sons.
Neidle, Michael.1999. Teknologi Instalasi Listrik. Jakarta: ERLANGGA.
Rijono, Yon.1997. Dasar Teknik Tenaga Listrik. Yogyakarta: ANDI
Setiadji, J.S. dkk. Pengaruh Ketidakseimbangan arus beban Terhadap Arus Netral dan Losses pada Trafo Distribusi. Jurnal Teknik Elektro Vol.6, No.1, Maret 2006: 68-73
Sugiyono.2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. ALFABETA