Kapasitas Masyarakat dalam Upaya Pengurangan Risiko Bencana Tanah Longsor di Desa Tempur Kecamatan Keling Kabupaten Jepara Tahun 2018
Main Article Content
Abstract
This study aims to describe the capacity of the community to deal with landslides and analyze disaster risk reduction efforts that have been carried out in the Village of Tempur Keling District Jepara Regency. The population in this study amounted to 1233 families in the village of Tempur with a sample of 92 families. The sample collection method used is simple random sampling. Data collection tools and techniques used are tests, questionnaires, interviews and documentation. Data analysis techniques use descriptive analysis and frequency distribution. The results of the study indicate that community capacity is distinguished based on mitigation capacity, preparedness capacity, and survival capacity. Mitigation capacity in Desa Tempur tends to be quite good with an average percentage of 70,21%. Capacity to readiness tends to be very agreeable in the face of landslides with an average percentage of 54%. Whereas the capacity for survival is distinguished by economic, social, structural, and cultural adaptation strategies.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana tanah longsor dan menganalisis upaya pengurangan risiko bencana yang telah dilakukan di Desa Tempur Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 1233 KK di Desa Tempur dengan sampel 92 KK. Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Alat dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah test, angket, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskripsi dan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas masyarakat dibedakan berdasarkan kapasitas mitigasi, kapasitas kesiapan, dan kapasitas bertahan hidup. Kapasitas mitigasi di Desa Tempur cenderung cukup baik dengan rata-rata persentase 70,21%. Kapasitas terhadap kesiapan cenderung ke sikap sangat setuju dalam menghadapi bencana tanah longsor dengan rata-rata persentase 54%. Sedangkan kapasitas bertahan hidup dibedakan berdasarkan strategi adaptasi ekonomi, sosial, struktural, dan kultural.