Tingkat Strategi Adaptasi Petani Menghadapi Ancaman Kerawanan Pangan Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas Tahun 2017-2018
Main Article Content
Abstract
The purpose of this study is to determine the level of adaptation strategies of farmers facing the threat of food insecurity, measuring the conditions of farm household food security, and describing the corelation of these two things based on the background of the farmer's education level. The sampling technique was using purposive sampling with sample indicators, namely farmers who were household and administratively lived in Srowot Village and Karangdadap Village, Kalibagor District. Data collection techniques are using questionnaires and interviews while the method of data analysis uses descriptive percentages.The results of the study showed that 65% of respondents had sufficient levels of category adaptation strategies. Based on the calculation of PPP respondents have a percentage value of 61% or are in a pagan prone condition and the amount of expenditure per capita is below the provincial average. . Based on correlation calculations, the farmer's educational background is not a dominant factor that influences the condition of food security and the level of adaptation strategies because the correlation value of education relations with these two variables is very low.
Tujuan dari penenlitian ini adalah untuk mengetahui tingkat strategi adaptasi petani menghadapai ancaman kerawanan pangan, mengukur kondisi ketahanan pangan rumah tangga tani, serta mendeskripsikan hubungan kedua hal tersebut berdasarkan latar belakang jenjang pendidikan petani.Teknik pengambilan sampel adalah menggunakan purposive sampling dengan indikator sampel yakni petani yang sudah berrumah tangga dan secara administrasi tinggal di Desa Srowot dan Desa Karangdadap Kecamatan Kalibagor. Teknik pengumpulan data yakni menggunakan kusioner dan wawancara sedangkan metode analisis data dengan menggunakan deskriptif presentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa 65% responden memiliki tingkat strategi adaptasi kategori cukup. Berdasarkan perhitungan PPP responden memiliki presentase nilai 61% atau berada pada kondisi rawan pagan dan jumlah pengeluaran perkapita dibawah rata-rata provinsi. Berdasarkan perhitungan korelasi, latar belakang pendidikan petani tidaklah menjadi faktor dominan yang mempengruhi kondisi ketahanan pangan dan tingkat strategi adaptasi sebab nilai korelasi hubungan pendidikan dengan kedua variabel tersebut sangat rendah.