KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GUNUNG MERAPI PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KECAMATAN DUKUN, KABUPATEN MAGELANG
Main Article Content
Abstract
Pada bulan November 2020 terjadi letusan Gunung Merapi . Bencana letusan ini berbeda karena terjadi bersamaan dengan wabah Covid-19 sehingga menimbulkan dampak dan kesiapsiagaan yang berbeda di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak bencana letusan Gunung Merapi di masa pandemi Covid-19 pada masyarakat Kecamatan Dukun dan menganalisis kesiapsiagaan masyarakat di Kecamatan Dukun menghadapi bencana Gunung Merapi pada masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif .Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan yaitu statistik deskriptif dan analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes, observasi, kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak yang dialami masyarakat Kecamatan Dukun berupa dampak langsung seperti terganggungnya saluran irigasi dan jaringan internet. Selanjutnya dampak tidak langsung dari bencana seperti terjadinya ketidakstabilan ekonomi yang di alami oleh masyarakat Kecamatan Dukun. Kemudian dampak lanjutan dari bencana yang dialami seperti kesehatan masyarakat menurun adanya rasa trauma, takut, cemas serta adanya hambatan dalam pembangunan jalan, rumah dan sebagainya yang telah direncanakan. Sedangkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana Gunung Merapi dan pandemi Covid-19 memiliki nilai indeks sebesar 86% sehingga masuk ke dalam kategori “Sangat Siap”. Kesiapsiagaan yang dilakukan masyarakat diimbangi dengan penyesuaian diri pada masa pandemi dengan tetap menjaga protokol kesehatan baik di lingkungan rumah atau ketika berada di barak pengungsian. Saran penelitian ini perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat yang terdampak bencana Gunung Merapi terhadap pentingnya memiliki kesiapsiagaan berupa tabungan atau asuransi, latihan simulasi dan keterampilan p3k agar dapat digunakan pada masa darurat ketika terjadi bencana Gunung Merapi di masa mendatang.