MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING DI KELAS X AP 1 SMK HIDAYAH SEMARANG
Main Article Content
Abstract
Hasil observasi awal menunjukkan bahwa rata-rata keaktifan siswa kelas X AP 1 tergolong rendah yaitu hanya sebesar 52 %. Siswa di kelas tersebut cenderung pasif hanya beberapa siswa yang bertanya dan mengemukakan pendapat pada saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Administrasi Perkantoran 1 SMK Hidayah Semarang yang terdiri dari 18 siswa. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan rata-rata keaktifan siswa sebesar 62,4% dalam kategori cukup aktif, rata-rata hasil belajar siswa sebesar 74,20 dengan ketuntasan klasikal sebesar 67%. Untuk hasil penelitian siklus II menunjukkan rata-rata keaktifan siswa sebesar 72% dalam kategori tinggi, rata-rata hasil belajar sebesar 79,62 dengan ketuntasan klasikal sebesar 72%. Untuk hasil penelitian siklus III menunjukkan rata-rata keaktifan siswa sebesar 78,88% dalam kategori tinggi, rata-rata hasil belajar sebesar 84,375 dengan ketuntasan klasikal sebesar 78%.
Based on the initial observation, the data showed that the average students’ activeness of 10th grade students of Office Administration1 was less active, it was only 52%. Students were passive on the learning process because only several students who gave question and delivered arguments during the teaching learning proccess. Based on the background above, the questions of research were; 1) Did the implementations of Probing Prompting learning model improve students’ activeness? 2) The subject of this research was10th grade students of Office Administration I in SMK Hidayah Semarang, they were 18 students.. The data were collected by observation, documentation, and examination. The data were analyzed by classroom action research analysis and linear regression analysis.The result of cycle I showed that the average of students’ activeness was 62.4% which categorized on active enough, the average scor eof study result was 74.20 with classical completeness was 67%. The result of cycle II showed that the average of students’ activeness was 72% which categorized on highly active, the average score of learning result was 79,62 with classical completeness was 72%. The cycle III as the last cycle showed that the average of students’ activeness was 78.88% which categorized on highly active, the average of study result was 84.37 with classical completeness was 78%.
Article Details
References
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mulyasa. 2006. Kurikulum yang Disempurnakan Pengembangan Standa Kompetensi dan Kometensi Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suharsimi, Arikunto. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Sulistiyono, Arief. 2011. “Penggunaan Model Pembelajaran Probing-Prompting Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X.5 Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas X Di SMA N 1 Bangsri Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2010/2011â€. Dalam Under Graduates Thesis, hal 2. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Swarjawa, Eka. 2013. “Pengaruh Model Pembelajaran Probing-Prompting terhadap Hasil Belajar IPA SiswaKelas V di SD Negeri 1 Sebatuâ€. Bali: Universitas Pendidikan Ganesha.
Ulya, Himmatul. 2012. “Keefektifan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Probing-Prompting Dengan Penilaian Produkâ€. Dalam Unnes Journal of Mathematics Education, Nomor 1 Agustus 2012.Hal 28. Semarang: Universitas Negeri Semarang.