PENGARUH DAYA SERAP AIR TERHADAP KUALITAS BATIK WET ON WET

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Oka Indah Megawati

Abstract

Batik merupakan salah satu warisan Indonesia yang telah mendunia dan telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda hasil karya manusia (Masterpieces of the Oral and Intangible Cultural Heritage of Humanity). Teknik Wet On Wet yaitu cat air disapukan pada kertas menggunakan kuas sehingga menghasilkan efek motif yang bergradasi akibat warna berbaur dengan air. Berdasarkan latar belakang masalah dilakukan penelitian dengan tujuan sebagai berikut: (1) mengetahui daya serap air kain mori, sutera dan belacu yang digunakan pada penelitian ini; (2) mengetahui kandungan air dalam kain pada beberapa variasi waktu penirisan; (3)mengetahui  pengaruh  waktu penirisan setelah perendaman kain terhadap batik Wet on wet. Hasil dari penelitian ini adalah (1) terdapat perbedaan ketuaan warna pada kain mori dengan variasi waktu penirisan,namun nilai ketuaan warna pada kain belacu dan sutera dengan variasi waktu tidak terdapat perbedaan terhadap ketuaan warna. (2) tidak ada perbedaan ketahanan luntur terhadap pencucian pada kain mori, belacu dan sutera dengan variasi waktu penirisan menggunakan zat warna procion MX dengan teknik wet on wet. (3) terdapat perbedaan efek wet on wet pada hasil pewarnaan batik pada kain mori, belacu dan sutera dengan variasi waktu penirisan  menggunakan zat warna procionMX dan teknik wet on wet.

Batik is one Indonesian heritage has had become worldwide and designated by UNESCO as an intangible cultural heritage of human handiwork (Masterpieces of the Oral and Intangible Cultural Heritage of Humanity). Technique wet on wet by added water cat to the paper by using brush so that it produced graded effect pattern because the color blanded with the water. Based on the basic problem, research done with the following objective: (1) knowing the water absorbing ability on mori fabric, silk and blaco that used on this research. (2) knowing the water content on fabric for various time seepage, (3) knowing the influence of seepage time after soaking the fabric on wet on wet. The result of this research was (1) There were differences in the color aging on the mori fabric with the various time of seepage, but the value of aging color on the blaco and silk with the various time Hd made no different on the colour aging. (2) Nothing different on the colour fastness when washing the mori fabric, blaco and silk with the various seepage using procion MX colouring substance with the technique of wet on wet. (3) There were differences on wet on wet effect for the result of the batik colouring on mori fabric, blaco and silk with the various seepage using procion MX colouring substance and technique wet on wet

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

Arifianto, 2009, Industri Batik Kreativitas dan Modernitas, diakses 6 Januari 2014, (http://balitbang.kominfo.go.id/balitpang/aptika-ikp/files/2013/02/industri/batik-kreativitas dan modernitas.pdf

Budiyono,dkk, 2008, Kriya Tekstil, Direktorat Pembinaan Sekolah Menegah Kejuruan, Jakarta.

Musman, Asti, Ambar B. Arini, 2011, Batik Warisan Adiluhung Nusantara, G-Media, Yogyakarta.

Paasen dan J.R. Ruygrok, 1977, Pengetahuan Barang Tekstil Sederhana, Pradnya Paramita Jakarta

Syamwil, Rodia., 2012, Rekayasa Batik Teknik Wet On Wet, Penelitian, Universitas Negeri Semarang.