The Perbedaan Hasil jadi Shibori dengan Pewarna Dispersi pada Kain Satin Velvet dan Satin Maxmara
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Shibori merupakan teknik pencelupan kain yang meliputi jahitan, lilitan, ikatan, dijepit dan dibungkus. Meskipun semua bahan dapat dibuat shibori, tetapi proses pewarnaan shibori disesuaikan dengan bahan yang digunakan, misalnya serat selulosa seperti katun, linen, dan rayon menggunakan pewarna reaktif, dan serat protein seperti sutra dan wool diwarnai dengan acid. Sedangkan untuk serat sintetis seperti poliester diwarnai dengan pewarna dispersi. Pewarna dispersi adalah zat warna organik yang dibuat secara sintetis, yang tidak larut dalam air tetapi mudah didispersikan atau disuspensikan dalam air. Pencelupan dengan pewarna dispersi harus menggunakan suhu tinggi dengan proses thermosol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil jadi shibori dengan pewarna dispersi pada kain satin velvet dan satin maxmara ditinjau dari kejelasan motif dan ketajaman warna. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen. Variabel bebas : kain satin velvet dan satin maxmara. Variabel terikat : kejelasan motif shibori dan ketajaman warna. Variabel kontrol : Warna zat dispersi yaitu warna merah, teknik kumo shibori, jarak ikatan benang sama, jumlah kuasan tiga kali, ukuran kain 115cm x 115cm, dan waktu pengerjaan sama. Metode pengumpulan data adalah metode observasi dengan 25 responden. Teknik analisis data adalah analisis deskriptif dan analisis data menggunakan uji t dengan program SPSS 25 dengan α > 0,05. Berdasarkan uji t menunjukkan tidak ada perbedaan hasil jadi shibori dengan pewarna dispersi peda kain satin velvet dan satin maxmara ditinjau dari dua aspek, yaitu kejelasa motif dan ketajaman warna. Hasil deskriptif menunjukkan satin velvet memiliki mean lebih tinggi dibanding satin maxmara.
Kata kunci: shibori, satin velvet, satin maxmara, pewarna dispersi