Inovasi Pembuatan Kerupuk Garut dengan Perlakuan Awal Bahan Kukus, Presto, Rebus

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Nadia Ismi Amirrah
Wahyuningsih Wahyuningsih

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui perbedaan kerupuk garut dengan perlakuan awal bahan kukus, presto, dan rebus terhadap sifat organoleptik kerupuk garut yang meliputi tekstur, warna, rasa, dan aroma. Mengetahui tingkat kesukaan masyarakat, dan mengetahui kandungan gizi serat kerupuk garut hasil eksperimen. Metode analisis data yang digunakan analisis varian yang dilanjutkan dengan uji tukey dan rerata skor. Hasil penelitian kualitas kerupuk garut dengan perlakuan awal bahan kukus, presto, dan rebus menunjukan ada perbedaan aspek tekstur, rasa, warna, dan aroma. Nilai rerata pada indikator tekstur pada sampel kerupuk garut dengan perlakuan awal presto adalah sebesar 4,57, diikuti oleh sampel kerupuk garut dengan perlakuan awal presto dengan rerata sebesar 4,52, kemudian sampel kerupuk garut dengan perlakuan awal rebus dengan rerata sebesar 4,00. Nilai rerata pada indikator rasa menunjukkan sampel kerupuk garut dengan perlakuan awal bahan kukus dan presto memiliki nilai rerata yang sama yaitu sebesar 4,52. Sedangkan sampel kerupuk garut dengan perlakuan awal bahan rebus menunjukkan nilai rerata sebesar 4,19. Nilai rerata pada indikator warna pada sampel kerupuk garut dengan perlakuan awal bahan kukus adalah sebesar 4,19; sampel kerupuk garut dengan perlakuan awal bahan presto menunjukkan nilai rerata sebesar 4,19; sampel kerupuk garut dengan perlakuan awal bahan rebus dengan rerata sebesar 3,90. Nilai rerata pada indikator aroma pada sampel kerupuk garut dengan perlakuan awal bahan kukus adalah sebesar 2,48; sampel kerupuk garut dengan perlakuan awal bahan presto menunjukkan nilai rerata sebesar 2,38; sampel kerupuk garut dengan perlakuan awal bahan rebus menunjukkan nilai rerata sebesar 2,95. Hasil uji kesukaan kerupuk garut paling disukai adalah pada sampel kerupuk garut dengan metode pengolahan kukus dengan rerata skor 6,43, rerata skor 6,31 pada sampel kerupuk garut dengan metode pengolahan presto, dan rerata skor 4,86 pada sampel kerupuk garut dengan metode pengolahan rebus. Hasil uji serat pada sampel kerupuk dengan presentase paling tinggi adalah kerupuk garut dengan metode pengolahan presto yaitu 26,64%/0,5g, pada sampel kerupuk garut dengan metode kukus yaitu 25,31%/0,5g, dan pada sampel kerupuk garut dengan metode rebus yaitu 21,88%/0,5g.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##