DINAMIKA SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DESA ADAT PENGLIPURAN DI ERA GLOBALISASI

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

FITROTUL FAJRIN

Abstract

Currently in Indonesia in general and in Bali in particular is undergoing a significant change in all fields. Globalization that is engulfing the world today causes the boundaries of a region or country to seem increasingly transparent. This has an impact on people's lives. Penglipuran is an example of a traditional village in Bali. This village still adheres to the concept of Tri Hita Karana, especially in its socio-cultural life. One of the Tri Hita Karana concepts is the Pawongan concept which regulates human relations with humans. This study aims to explain and understand the social dynamics of the life of the traditional village community of Penglipuran and Tenganan who still survive in their traditional life and maintain their customs in the midst of the globalization era. The research method used is descriptive qualitative with data collection methods used are observations, interviews, and documentation. The results of the study show that, although the people of Penglipuran village strongly adhere to local culture, they are not left behind by the progress of this era, it can be seen from their social situation. The Penglipuran people use their local culture as a tool to filter out those arising from global interactions in modern times and become a tool in strengthening socio-cultural resilience within the framework and culture of their ancestors. For the indigenous people of the Penglipuran traditional village, they must have high self-awareness to preserve local traditions and wisdom and maintain traditional values ​​or Awig-awig so that traditional culture and traditions are not eroded by developments and globalization in this modern era.


 


Dewasa ini di Indonesia pada umumnya dan di Bali pada khususnya sedang mengalami suatu perubahan yang signifikan disegala bidang. Globalisasi yang telah melanda dunia saat ini menyebabkan batas-batas suatu wilayah ataupun negara seolah-olah semakin transparan. Hal ini membawa dampak pada kehidupan masyarakatnya. Penglipuran merupakan contoh dari desa adat yang ada di Bali. Desa ini masih memegang teguh konsep Tri Hita Karana terutama dalam kehidupan sosial budayanya. Salah satu konsep Tri Hita Karana yakni konsep Pawongan yang mengatur hubungan manusia dengan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan memahami dinamika sosial budaya kehidupan masyarakat desa adat Penglipuran dan Tenganan yang masih bertahan dalam kehidupan tradisional serta tetap melestarikan adat istiadat di tengah era Globalisasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian diketahui bahwa, meskipun masyarakat desa Penglipuran sangat memegang teguh budaya lokal tetapi mereka tidak tertinggal oleh kemajuan zaman hal ini dapat dilihat dari keadaan sosialnya. Masyarakat Penglipuran menjadikan kebudayaan lokal mereka sebagai alat untuk menyaring budaya yang timbul dari adanya interaksi global di zaman modern serta menjadi alat dalam memperkuat ketahanan sosial budaya dalam rangka menjaga dan melestarikan kebudayaan dari nenek moyang. Sebaiknya bagi masyarakat asli desa adat Penglipuran harus memiliki kesadaran diri sendiri yang tinggi untuk melestariikan tradisi dan kearifan lokal serta mempertahankan nilai-nilai adat istiadat atau Awig-awig agar budaya adat dan tradisi tidak tergerus perkembangan dan arus globalisasi di zaman modern ini.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

Arsana, I. G. (2002). Pembudayaan Nilai-Nilai Budaya Dalam Rangka Mewujudkan Keluarga Sejahtera Derah Bali . Denpasar : BP Kebudayaan dan Pariwisata, Deputiidang Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan .
Nurhaidah, M. Insya Musa. 2015. “Dampak Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan Bangsa Indonesia”. JURNAL PESONADASARVol. 3 No. 3, April 2015, hal 1-14ISSN:2337-9227
Rahmawati, Ayu Diasti (et. al.). 2010. “Globalisasi Budaya dan Bahasa Indonesia Sebagai Indentitas Bangsa”. Multiversa, Journal of International Studies, Vol 1 No1.
Suneki, Sri. 2012. “Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah”. Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume II, No 1, Januari 2012.