Peran Puskesmas dalam Sistem Manajemen Bencana Banjir

Main Article Content

Risma Nur Atika

Abstract

ABSTRAK 


 


Kenaikan muka air laut merupakan fenomena yang tidak bisa dipisahkan dari pesisir Semarang. Kenaikan muka air laut merupakan dampak dari perubahan iklim global. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui peran puskesmas dalam sistem manajemen bencana banjir di Semarang Tahun 2019.


Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi, panduan wawancara, dan lembar studi dokumen. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Puskesmas, Kepala Bagian Tata Usaha, Hygien Sanitasi, dan Gizi.


Dari 18 poin indikator terdiri dari pra bencana dengan 7 poin indikator, saat bencana dengan 5 poin indikator, dan pasca bencana dengan 6 poin indikator. Di Puskesmas X Kecamatan Genuk terdapat 6 (33,3%) indikator sesuai, 2 (11,1%) indikator tidak sesuai, dan 10 (55,6%) indikator tidak ada. Sedangkan di Puskesmas Y Kecamatan Tugu terdapat 4 (22,2%) indikator sesuai, 1 (5,6%) indikator tidak sesuai, dan 13 (72,2%) indikator tidak ada.


Peran puskesmas dalam sistem manajemen bencana banjir di Puskesmas X Kecamatan Genuk lebih tinggi dari Puskesmas Y Kecamatan Tugu.


ABSTRACT


Sea level rise is a phenomenon that cannot be separated from the coast of Semarang. Sea level rise is an impact of global climate change. The purpose of this study was to determine the role of health centers in the flood disaster management system in Semarang in 2019.


This type of research is descriptive qualitative. The research instrument used observation sheets, interview guides, and document study sheets. The informants in this study were the Head of the Community Health Center, the Head of Administration, Hygien Sanitation, and Nutrition.


Of the 18 indicator points consisting of pre-disaster with 7 indicator points, when disasters with 5 indicator points, and post-disaster with 6 indicator points. In Puskesmas X Genuk Subdistrict there are 6 (33.3%) indicators are appropriate, 2 (11.1%) indicators are not suitable, and 10 (55.6%) indicators are not available. Whereas in Puskesmas Y Tugu District there were 4 (22.2%) indicators that were suitable, 1 (5.6%) indicators were not suitable, and 13 (72.2%) indicators were not available.


The role of puskesmas in flood disaster management system at Puskesmas X in Genuk Sub-District was higher than Puskesmas Y in Tugu Sub-District.


 


 

Article Details

How to Cite
Atika, R. (2020). Peran Puskesmas dalam Sistem Manajemen Bencana Banjir. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 4(Special 1), 191-202. https://doi.org/10.15294/higeia.v4iSpecial 1.35733
Section
Articles