Keterlambatan Pengobatan pada Penderita Leptospirosis

  • Silvia Tiara Anggreni Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Keywords: Keterlambatan, Leptospirosis, Demak

Abstract

Leptospirosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri leptospira. Kasus leptospirosis tertinggi di Jawa Tengah  berada di Kabupaten Demak (IR= 7,9) dan CFR = 20%. Tahun 2018 terdapat 48,3% penderita leptospirosis yang mengalami keterlambatan dalam menerima pengobatan dan perawatan di Rumah Sakit dan 31% meninggal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keterlambatan pengobatan pada penderita leptospirosis di Kabupaten Demak.  Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan rancangan penelitian case-control. Sampel yang digunakan berjumlah 36 kasus dan 36 kontrol. Instrumen yang digunakan adalah  kuesioner. data dianalisis menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui faktor yang berhubungan dengan keterlambatan pengobatan pada penderita leptospirosis adalah dukungan keluarga (p=0,003;OR= 4,63) dan jarak ke pelayanan kesehatan (p=0,031;OR= 2,9). Saran yang diberikan adalah perlu dilakukan penyuluhan dan pemberian informasi tentang leptospirosis kepada masyarakat secara menyeluruh terutama masyarakat yang memiliki pekerjaan atau tempat tinggal berisiko. Serta perhatian dan dukungan dari keluarga dapat memberikan dorongan untuk segera memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan sehingga dapat ditangani sejak awal.

Published
2020-12-30
How to Cite
Anggreni, S. (2020). Keterlambatan Pengobatan pada Penderita Leptospirosis. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 4(Special 3), 628-635. https://doi.org/10.15294/higeia.v4iSpecial 3.36067