Perbandingan Determinan Kejadian Kusta pada Masyarakat Daerah Perkotaan dan Pedesaan

  • Rike Dianita Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Keywords: Leprosy, rural, urban

Abstract

Abstrak

Kusta adalah  penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae. Jumlah angka kejadian Kusta di Kabupaten Brebes pada tahun 2018 di Kecamatan larangan mengalami peningkatan menjadi 58 kasus tertinggi pertama, sedangkan pada Kecamatan Wanasari juga mengalami peningkatan menjadi 41 kasus tertinggi kedua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan faktor risiko kejadian kusta serta faktor yang berhubungan degan kejadian kusta pada masyarakat daerah pedesaan di wilayah kerja Puskesmas Larangan dan perkotaan di wilayah kerja Puksesmas Wanasari tahun 2020.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif studi perbandingan (komparasi) dengan pendekatan case control. Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 30 kasus dan 30 kontrol pada daerah pedesaan dan perkotaan. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Data diolah menggunakan uji Chi-Square, uji Fisher, dan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan faktor risiko kejadian kusta berdasarakan tingkat pendidikan (0,001), status ekonomi (0,006), sumber air (0,023), personal hygiene (0,006), peran tenaga kesehatan (0,043), jarak rumah ke pelayanan kesehatan (0,001), suhu rumah (0,001) dan kepadatan hunian (0,001) pada masyarakat pedesaan dan perkotaan.

Saran penelitian ini adalah penempatan dan pemerataan tenaga kesehatan, perlu ditingkatkannya sosialisasi tentang kusta dan rumah sehat serta melakukan koordinasi lintas sektoral.

Abstract

Leprosy is a chronic infectious disease caused by Mycobacterium leprae. The number of leprosy incidence in Brebes Regency in 2018, in the Larangan sub-district has increased cases to 58 the first highest case, Also in Wanasari sub-district has increased to 41 the second highest case. The purpose of this study was to determine the differences risk factors for leprosy and determine risk factor that related to leprosy incidence in rural area in working area of public health centers of Larangan and in urban area in working area of public health centers of Wanasari in 2020.

This research uses a quantitative research method of comparative studies with a case-control appoarch. The study used a simple random sampling technique with 30 cases and 30 controls in eah rural and urban area. Data analysis uses univariate and bivariate analysis. Data analyze using chi square test, fisher test, and mann whitney test. The result showed there were differences in risk factors for leprosy incidence based level of education (0,001), ekonomic status (0,006), water sources (0,023), personal hygiene (0,006), the role of helath workers (0,043), home distance to health care privider (0,001), house temperature (0,001) dan occupancy density (0,001) in rural and urban communities.

The suggestions form this research are the placement and equitable distribution of helath workers, need to increase socialization about leprosy and healthy homes and cross-sectoral coordination.

 

Published
2020-12-30
How to Cite
Dianita, R. (2020). Perbandingan Determinan Kejadian Kusta pada Masyarakat Daerah Perkotaan dan Pedesaan. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 4(Special 3), 692-704. https://doi.org/10.15294/higeia.v4iSpecial 3.39719