Prediktor Kejadian Tuberkulosis pada Pasien HIV (Studi Kasus di Balkesmas Wilayah Semarang)

  • Nudia Ikrima Arismaya Universitas Negeri Semarang
Keywords: Predictors, tuberculosis, HIV, Opportunistic Infections

Abstract

Abstrak

Di Indonesia, tuberkulosis ialah suatu peradangan oportunistik yang banyak ditemukan pada individu dengan HIV/AIDS. Penderita HIV memiliki risiko lebih besar terkena tuberkulosis dibandingkan dengan seseorang yang non HIV. Infeksi HIV memberi peningkatan mengalami penyakit tuberkulosis. Kebalikannya, infeksi tuberkulosis dapat meningkatkan progresifitas HIV. HIV dan tuberkulosis dianggap sebagai penyakit beban ganda. Di Indonesia pada tahun 2021,  diperkirakan sebanyak 4.700 orang meninggal karena TB-HIV. Riset ini bertujuan untuk memahami prediktor yang berkaitan terhadap kejadian tuberkulosis bagi penderita HIV. Desain studi pada riset berikut ialah case control. Sumber data riset menggunakan data sekunder mencakup data rekam medis. Sampel diambil menggunakan metode purposive sampling. Besar sampel yang digunakan sebesar 38 kasus dan 38 kontrol. Data penelitian kemudian dianalisis dengan cara univariat serta bivariat. Melalui hasil riset berikut prediktor yang berkaitan terhadap kejadian tuberkulosis pada pasien HIV antara lain tingkat pendidikan (P value = 0,003 dan OR = 5,940), stadium klinis HIV (P value = 0,000 dan OR = 24,750),  serta riwayat kontak dengan penderita tuberkulosis (P value = 0,026 dan OR = 3,585).

Abstract

In Indonesia, tuberculosis is one of the opportunistic infections that often occurs in HIV patient. HIV sufferers have a greater risk of developing tuberculosis compared to someone who is not HIV. HIV infection increases the risk of developing tuberculosis. Conversely, tuberculosis infection can increase the progression of HIV. HIV and tuberculosis are considered a double burden disease. IN Indonesia in 2021, an estimated 4,700 people will die from TB-HIV. This study aims to determine the predictors associated with the incidence of tuberculosis in HIV patients. The study design in this research is case control. The research data source uses secondary data in the form of medical record data. The sampling technique used purposive sampling. The sample size used was 38 cases and 38 controls. The research data were then analyzed by univariate and bivariate. From the results of this study, predictors related to the incidence of tuberculosis in HIV patients included education level (P value = 0.003 and OR = 5.940), HIV clinical stage (P value = 0.000 and OR = 24.750), and history of contact with tuberculosis patients (P value = 0.026 and OR = 3.585).

 

Published
2023-07-18
How to Cite
Arismaya, N. (2023). Prediktor Kejadian Tuberkulosis pada Pasien HIV (Studi Kasus di Balkesmas Wilayah Semarang). HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 7(Sup). https://doi.org/10.15294/higeia.v7iSup.64820