Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita
Abstract
Abstrak
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menjadi salah satu dari 5 penyakit utama di Balkesmas wilayah Semarang sepanjang tahun 2021 dengan jumlah kasus sebanyak 714. Pada tahun 2021 kasus ISPA di Balkesmas wilayah Semarang didominasi oleh ISPA pada balita dengan proporsi sebesar 51,95%. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor risiko kejadian ISPA pada pasien balita di Balkesmas wilayah Semarang. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional dengan data rekam medis pasien. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus hingga September 2022. Sampel dari penelitian berjumlah 80 responden yang dipilih menggunakan simple random sampling. Data dianalisis dengan uji chi square dan regresi logistik. Hasil analisis menunjukan terdapat 3 variabel yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita yakni riwayat BBLR (p value = 0,003 ; AOR = 5,44 ; 95% CI = 1,809-16,362), status gizi (p value = 0,015 ; AOR = 3,8 ; 95% CI = 1,229-11,121), dan kebiasaan merokok di keluarga (p value = 0,12 ; AOR = 4,066 ; 95% CI = 1,37-12,072). Berdasarkan hasil tersebut, riwayat BBLR merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian ISPA pada balita di Balkesmas wilayah Semarang
Abstract
Acute Respiratory Infection (ARI) is one of the 5 main diseases in Balkesmas in the Semarang area throughout 2021 with a total of 714 cases. In 2021 ARI cases in Balkesmas in the Semarang area are dominated by ARI in children under five with a proportion of 64.37%. The purpose of this study was to determine the risk factors for the incidence of ARI in under-five patients at the Balkesmas Semarang. The design used in this study was Cross Sectional using medical record data. This research was conducted from August to September 2022. The sample for the study consisted of 80 respondents who were selected using simple random sampling. Data were analyzed by chi square test and logistic regression. The results showed that there were 3 variables associated with the incidence of ARI in infants, namely history of LBW (p value = 0.003 ; PR = 5.44 ; 95% CI = 1.809-16.362), nutritional status (p value = 0.015 ; PR = 3, 8 ; 95% CI = 1.229-11.121), and smoking habits in the family (p value = 0.12 ; PR = 4.066 ; 95% CI = 1.37-12.072). Based on these result, a history of LBW is the factor that most influences the incidences or ARI in children under five at Balkesmas in the Semarang