Apakah Metode ARIMA Tepat untuk Meramalkan Kasus Diabetes Melitus Tipe 2?

  • Aurel Niken Karenina Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang
Keywords: forecasting, ARIMA, type 2 diabetes mellitus

Abstract

Abstrak

Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018, diabetes melitus termasuk penyakit tidak menular di Kota Yogyakarta dengan prevalensi yang melampaui tingkat provinsi dan nasional. Kasus diabetes melitus di Kota Yogyakarta tercatat sebanyak 10.635 penderita pada tahun 2020 kemudian bertambah menjadi 15.588 penderita pada tahun 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketepatan metode ARIMA dan mengetahui hasil peramalan jumlah kasus diabetes melitus tipe 2 di Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang berlangsung pada November 2022 s.d Januari 2023. Hasil analisis didapatkan model ARIMA (0,1,1) tepat digunakan untuk meramalkan diabetes melitus tipe 2 dengan memenuhi syarat uji meliputi data stasioner, p-value signifikan (<0,01), white noise, terdistribusi normal, dan MAPE layak (30,09%). Hasil peramalan diabetes melitus tipe 2 pada periode 2020 s.d 2023 menunjukkan kasus yang cenderung konstan sebanyak 344 kasus tiap bulannya. Simpulan dari penelitian ini model ARIMA (0,1,1) tepat digunakan untuk meramalkan diabetes melitus tipe 2.

Abstract

Based on the 2018 Riskesdas, diabetes mellitus is a non-communicable disease in Yogyakarta City with a prevalence that exceeds the provincial and national levels. The cases of diabetes mellitus in Yogyakarta City were recorded as many as 10,635 patients in 2020 and then increased to 15,588 patients in 2021. The aim of this study is to determine the accuracy of ARIMA and determine the results of forecasting the number of type 2 diabetes mellitus cases in Yogyakarta City. This research is a quantitative study using secondary data that took place from November 2022 to January 2023. The analysis results showed that ARIMA (0,1,1) was appropriately used to forecast type 2 diabetes mellitus by fulfilling test requirements including stationary data, significant p-value (<0.01), white noise, normally distributed, and feasible MAPE (30.09%). The forecasting results for type 2 diabetes mellitus in the period 2020 to 2023 show cases that tend to be constant at 344 cases per month. The conclusion is that ARIMA (0,1,1) is appropriate for forecasting type 2 diabetes mellitus.

 

 

Published
2023-07-18
How to Cite
Karenina, A. (2023). Apakah Metode ARIMA Tepat untuk Meramalkan Kasus Diabetes Melitus Tipe 2?. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 7(Sup). Retrieved from http://journal.unnes.ac.id/sju/higeia/article/view/68473