Jugun Ianfu: The Darkest History of Human Rights Violation

Main Article Content

Ghina Elmira

Abstract

World War II leaves a sad story for some colonies and occupations, Indonesia which has been colonized by 350 years by the Dutch continuing 3.5 years of Japanese occupation that impact on the development of Indonesia. The painful story of slavery during the Japanese period cannot be separated from the Occupation at that time. The women who have no sin in them get the promise of getting a job, singing, or wrestling in the theater, to follow their wishes that are mere promises of physical and psychological violence that threaten the young women of Indonesia.

Article Details

How to Cite
Elmira, G. (2020). Jugun Ianfu: The Darkest History of Human Rights Violation. The Indonesian Journal of International Clinical Legal Education, 2(4), 481-490. https://doi.org/10.15294/ijicle.v2i4.43168
Section
Research Article

References

Asmarawati, T. (2015). Hukum dan Psikiatri. Yogyakarta: Deepublish.

Baital, B. (2015). Asas Praduga Tidak Bersalah dalam Dimensi Pembuktian: Telaah Teoritik dari Optik Perlindungan Hak Asasi Manusia. SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, 2(2), 241-258.

Butarbutar, E. N. (2011). Asas Praduga Tidak Bersalah: Penerapan Dan Pengaturannya Dalam Hukum Acara Perdata. Jurnal Dinamika Hukum, 11(3), 470-479.

Handoko, D. (2015). Kekuasaan Kehakiman di Indonesia. Pekanbaru: Hawa dan Ahwa.

Hassanah, H. (2017). Kejahatan Genosida dalam Ketentuan Hukum Nasional sebagai Kejahatan Tradisional. Maleo Law Journal, 1(2), 217-235.

Huijibers, T. (2007). Filsafat Hukum. Yogyakarta: Kanisius.

Juliantoro, D., & Hartono, A. B. (1977). Derita Paksa Perempuan: Kisah Jugun Ianfu pada Masa Pendudukan Jepang 1942-1945. Jakarta: Sinar Harapan.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. (2010). Pembiaran Jugun Ianfu sebagai Budak Seks Militer & Sipil Jepang 1942-1945. Jakarta: Komnas HAM.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. (2013). Pengadilan Kejahatan Perang Internasional terhadap Perempuan. Jakarta: Komnas HAM.

Muladi, M. (1998). Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana. Semarang: Penerbit UNDIP.

Nurpratiwi, H. (2015). Kiprah Mardiyem dalam Memperjuangkan Hak-Hak Mantan Jugun Ianfu di Yogyakarta (1993-2007). Thesis (Undergraduate) Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.

Putri, A. K. (2015). Penembakan Pesawat MH-17 Ditinjau Dari Perspektif Hukum Humaniter Internasional (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA).

Savitri, D. (2012). Kejahatan perang oleh Jepang (studi kasus terhadap Jugun-ianfu sebagai hegemoni kebudayaan di Indonesia Periode 1942-1945). Jurnal Kriminologi Indonesia, 6(3).

Siku, A. S. (2016). Perlindungan Hak Asasi Saksi dan Korban dalam Proses Peradilan Pidana. Jakarta: Indonesia Prime.

Siregar, R. E. A. A. (2015). Due Process of Law dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia Kaitannya dengan Perlindungan HAM. FITRAH: Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman, 1(1), 35-46.

Sujatmoko, A. (2005). Tanggung Jawab Negara atas Pelanggaran HAM Berat. Jakarta: Cikal Sakti.

Susanto, B. (2012). Gemerlap Nasionalitas Postkolonial. Yogyakarta: Kanisius.

Utari, I. S. (2017). Filsafat Hukum. Grobogan: Sarnu Untung.