The Geo-Politics for Preventing Human Trafficking in Indonesia: A Lesson Learn from Maritime State

Main Article Content

Muhammad Pathan Ramadhan
Jihan Syahida Sulistyanti

Abstract

In this modern era, the borders between one country and another began to disappear. The existence of this condition full of freedom facilitates the occurrence of human trafficking. Human trafficking is a very complex problem. Like Indonesia, along with the development of the times, the threat of human trafficking has increased. This paper is intended to analyze how Indonesia deals with Human Trafficking Cases? The paper analyzes the effort of government on multi-sectoral and implementation of laws and regulation on handling the case. The research uses doctrinal legal research with normative legal approach. The research highlighted and illuminated that the swift flow of globalization and the very strategic geographical conditions and with the vast sea area allows Indonesia as an area traversed by international human trafficking routes. To address this problem, for the sake of the safety and comfort of Indonesian citizens, it is necessary to apply a total and integrated problem-solving model, especially in the maritime field.

Article Details

How to Cite
Ramadhan, M. P., & Sulistyanti, J. S. (2020). The Geo-Politics for Preventing Human Trafficking in Indonesia: A Lesson Learn from Maritime State. Indonesian Journal of Advocacy and Legal Services, 2(2), 277-290. https://doi.org/10.15294/ijals.v2i2.37925
Section
Review Article

References

Alfitra, A. (2014). Modus Operandi Pidana Khusus di Luar KUHP. Jakarta: Raih Asa Sukses.

Andari, A. J. (2011). Analisis Viktimasi Struktural Terhadap Tiga Korban Perdagangan Perempuan dan Anak Perempuan. Jurnal Kriminologi Indonesia, 7(3), 307-309. http://www.ijil.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/1082/994

Andrasukma, A. N. (2014). “Kerjasama Pemerintah dan INGO terhadap Child Trafficking di Thailand Tahun 2008-2013”, Thesis, Surabaya: Universitas Airlangga.
Anonim. (2010). “Isu Keamanan Maritim Regional”. Tabloid Diplomasi, September 15, 2010. Retrieved from http://www.tabloiddiplomasi.org/isu-keamanan-maritim-regional/

Bariah, C. (2005). Aturan-Aturan Hukum Trafficking (Perempuan dan Anak). Medan: USU Press.

DSF Indonesia. (2011). Draf Rencana Induk Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan 2011-2014. Jakarta: Decentralization Support Facility. Retrieved from http://documents.worldbank.org/curated/en/871851468042279485/pdf/682610WP0P11840rder0Areas0201102014.pdf

Farhana, F. (2010). Aspek Hukum Perdagangan Orang di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.

Friebel, G., & Guriev, S. (2006). Smuggling humans: a theory of debt-financed migration. Journal of the European Economic Association, 4(6), 1085-1111.

Giddens, A. (1999). The Third Way: The Renewal of Social Democracy. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Indirati, N. (2014). Pengembangan Model Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Korban Perdagangan Di Indonesia. Jurnal Dinamika Hukum, 14(3), 406-418.

Ishaq, M. (2012). Pembinaan Nasionalisme Pemuda Perbatasan Melalui Program Pendidikan Luar Sekolah. Jurnal Ilmu Pendidikan, 17(6), 459-468.

Jayanti, L., Sentinuwo, S. R., Lantang, O. A., & Jacobus, A. (2016). Analisa Pola Penyalahgunaan Facebook Sebagai Alat Kejahatan Trafficking Menggunakan Data Mining. Jurnal Teknik Informatika, 8(1), 30-35. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/informatika/article/viewFile/12231/11811

Nainggolan, N. (2015). Agenda Poros Maritim Dunia dan Perubahan Lingkungan Strategis. Jakarta: P3DI.

Nasution, A. M., Wiranto, S., & Madjid, A. (2018). Sinergi Antara Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) dan Pembinaan Desa Pesisir (Bindesir) untuk Membentuk Satuan Armada Nelayan (Satarmanel) dalam Rangka Mencegah Ancaman Keamanan Maritim. Jurnal Keamanan Maritim, 4(1), 25-46.

Nuraeny, H. (2011). Tindak Pidana Perdagangan Orang Kebijakan Hukum Pidana dan Pencegahannya. Jakarta: Sinar Grafika.

Puspahapsari, A., Utomo, T. C., & Wahyudi, F. E. (2015). Implementasi Counter-trafficking International Organization for Migration (IOM) dalam Menanggulangi Perdagangan Manusia Di Indonesia Tahun 2007-2013. Journal of International Relations, 1(3), 18-24.

Pusvitasary, V., & IP, S. (2017). Aktivitas Ekonomi Ilegal di Perbatasan Indonesia–Timor Leste. Jurnal Westphalia, 16(1), 115-130.

Rani, F. (2012). Strategi Pemerintah Indonesia dalam Meningkatkan Keamanan Wilayah Perbatasan Menurut Perspektif Sosial Pembangunan. Jurnal Transnasional, 4(1), 1914-1928. https://transnasional.ejournal.unri.ac.id/index.php/JTS/article/view/3189/3105

Ritzer, G. (2010). The Globalization of Nothing. Yogyakarta: Atmajaya University.

Shemella, P. (2016). Introduction of Maritime Violence, Global Response to Maritime Violence. Palo Alto: Stanford University Press.

Subagyo, A., & Wirasuta, D. S. (2013). Penyelundupan Manusia dan Ancaman Keamanan Maritim Indonesia. Jurnal Pertahanan, 3(3), 151-170.

Sulaksono, E. (2016). Disharmoni Hak Migran di Wilayah Perbatasan Berimplikasi Kejahatan Perdagangan Manusia di Luar Negeri. Jurnal Keamanan Nasional, 2(1), 111-140.

Syafaat, R. (2003). Dagang Manusia. Jakarta: Lappera Pustaka Utama.

Wulansari, E. M. (2014). Penegakan Hukum di Laut Dengan Sistem Single Agency Multy Tasks. Rechtsvinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 3(1), 1-6.

Wuryandari, G. (2009). Keamanan di Perbatasan Indonesia Timor Leste Sumber Ancaman dan Kebijakan Pengelolaannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yustitianingtyas, L. (2015). Pengamanan dan Penengakan Hukum di Perairan Indonesia sebagai Konsekuensi Penetapan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Pandecta: Jurnal Penelitian Ilmu Hukum (Research Law Journal), 10(2), 143-152.