Kepercayaan Diri Ditinjau dari Pola Asuh Orang Tua pada Siswa Kelas VII (Studi Kasus)

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Danti Marta Dewi
Supriyo Supriyo
Suharso Suharso

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kepercayaan diri siswa yang ditinjau dari pola asuh orang tua. Metode penelitian dengan penelitian kualitatif, pendekatannya studi kasus. Peneliti menentukan empat orang siswa sebagai subjek penelitian, DS dan MR, siswa dengan kepercayaan tinggi dan YB dan ZD, siswa dengan kepercayaan diri rendah. Menggunakan instrumen wawancara, obervasi, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek penelitian DS dan MR mempunyai tingkat kepercayaan diri yang tinggi, ditandai dengan tenang dalam mengerjakan suatu hal, memiliki kemampuan sosialisasi yang baik, memiliki pandangan positif terhadap diri sendiri, berpandangan positif terhadap orang lain, berpandangan positif terhadap kemampuan yang dimiliki dan berusaha untuk menghadapi kegagalan. YB dan ZD mempunyai tingkat kepercayaan diri rendah ditandai dengan gugup dalam melakukan suatu, kemampuan sosialisasinya rendah, berpandangan negatif terhadap dirinya sendiri, memandang orang lain memiliki banyak kelebihan dan dia mempunyai banyak kekurangan, tetapi sudah bisa menghadapi kegagalan dengan cukup baik. orang tua DS dan MR menerapkan pola asuh yang cenderung kepada pola asuh tipe demokratis, YB diasuh dengan pola asuh yang cenderung kepada pola asuh otoriter, ZD diasuh dengan pola asuh yang cenderung kepada pola asuh Permissive-indulgent. Dapat disimpulkan bahwa seorang seorang anak yang diasuh dengan kecenderungan tipe otoritatif atau demokratis akan mempunyai kepercayaan diri yang lebih tinggi.


 


The purpose of this research to determine students in term of parenting style. This research is qualitative research methods with a case study approach. Researchers determined the four students as research subjects, two students with high self confidence (DS and MR) and two students with low self confidence (YB and ZD). Instruments used interviews, observation, documentation. The results showed that  DS and MR had a high level of confidence, which is characterized by calm in doing a thing, have good social skills, have a positive perception of theirself, have a positive outlook towards others, a positive perception of the capabilities and do not give up easily when faced with failure. YB and ZD have low confidence levels which characterized by are often nervous of doing one thing, poor coping skills, sometimes have negative view of theirself, looking at other people has many advantages meanwhile,their have a lot of deficiencies,but their deal with failure well enough. DS and MR educated with democratic parenting, YB educated with authoritarian parenting, and ZD educated with Permissive-indulgent parenting. It can be concluded that a child who was educated by authoritative or democratic parenting type will have a higher confidence.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Dewi, D., Supriyo, S., & Suharso, S. (2013). Kepercayaan Diri Ditinjau dari Pola Asuh Orang Tua pada Siswa Kelas VII (Studi Kasus). Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application, 2(4). https://doi.org/10.15294/ijgc.v2i4.3179

References

De Angelis, B. 2003. Confidence (Percaya Diri) Sumber Sukses Dan Kemandirian. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum.

Diana. 2012. Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Orang Tua Dengan Sikap Kreatif Siswa Kelas VIII di MTs Negeri Gresik. Skripsi UIN Malang.

Fatimah, Enung. 2006. Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung: CV Pustaka Setia.

Hakim, T. 2005. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.
Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>