Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan faktor-faktor pendukung kemampuan santri dalam menghafal Al Qur’an di pondok pesantren Raudhatul Qur’an Kauman, Kota Semarang. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif induktif. Sebagai informan adalah ustadz dan santri pondok pesantren Raudhatul Qur’an Kauman, Kota Semarang. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi langsung, dokumentasi, wawancara mendalam (in-dept interview). Untuk menguji keabsahan digunakan triangulási data. Teknik analisa data menggunakan model analisa interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Motivasi santri untuk menghafal Al Qur’an berasal dari keluarga khususnya orang tua, teman-teman sekolah atau sesama santri, guru, serta kyai pondok pesantren, (2) Pengetahuan dan pemahaman arti atau makna Al-Qur’an oleh santri pada umumnya mereka merasa kurang, sebagai sikap rendah hati agar tidak disebut sombong; (3) Cara belajar: pengaturan dalam menghafal Al Qur’an yaitu mengaji 3 kali sehari, menambah hafalan setiap hari 1-2 halaman, muroja’ah, dan sema’an, musabahah. Target dalam menghafal Al Qur’an yaitu khatam dalam waktu 3 tahun; yang meliputi: memasukkan dalam memori ingatan, mengungkapkan ingatan dalam bentuk bacaan secara tepat, mengulang kembali pada saat itu maupun pada saat yang lain; (4) Fasilitas yang mendukung kemampuan menghafal Al Qur’an antara lain asrama pondok, aula, ruang belajar untuk setoran hafalan, mushola, dan masjid agung Kauman Semarang, (5) Aplikasi mengahafal Al Qur’an dalam bimbingan dan konseling yaitu pada kegiatan layanan bimbingan belajar.  



This study aims to describe supporting factors to memorize Al Qur’an at pondok pesantren Raudhatul Qur’an  Kauman, Semarang City. This research employs qualitative approach, that is inductive descriptive. Informants are ustadz and santri of pondok pesantren Raudhatul Qur’an Kauman, Semarang City. Data was collected by using a direct observation, documentation, in-depth interview. To test out the validity, this study uses data triangulation. Data were analysed by using interactive analysis model developed by Miles and Huberman. It reveals that: (1) The motivation of santri to memorize Al Qur’an come from their family especially parents, peers, teachers, and the kyai of pondok pesantren, (2) Santri’s knowledge and understanding or meanings about Al-Qur’an is low, as trying to be modest; (3) Learning style: managing the memorization of Al Qur’an that is 3 times a day, adding lines every 1-2 pages, muroja’ah, and dictation, musabahah. Targets in memorizing Al Qur’an is to finish in 3 years; include: internationalizing, expressing memory in perfect pronunciation, repeating all over again; (4) Supporting facilities to memorize Al Qur’an are pondok dormitory, hall, learning center, mushola, and masjid agung Kauman Semarang, (5) The implementation of memorizing Al Qur`an in guidance and counselling is in teaching and learning process.