Pendidikan dan Pelatihan Penulisan Best Practice untuk Meraih Predikat Guru Berprestasi bagi Guru SMA Negeri 1 Semarang dengan Metode Special Projects Assignments

Main Article Content

Bernadus Wahyudi Joko Santoso
Yoyok Nugroho
Devara Ordelia Apfia Parapat

Abstract

Di Indonesia, fenomena guru yang tidak mampu naik pangkat secara periodik dan rutin sungguh meresahkan. Hal itu disebabkan oleh ketidaksiapan mereka dalam memenuhi persyaratan karya ilmiah, terutama, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Di samping itu, Pengawas, Kepala Sekolah, dan Guru yang termotivasi menjadi Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, dan Guru teladan, mereka diwajibkan memiliki karya ilmiah yang sangat pretisius yang disebut dengan Best Practice (praktik terbaik di bidang pendidikan). Fokus pengabdian ini adalah yang kedua, yakni pelatihan penulisan Best Practice. Di SMA Negeri 1 Semarang, terdapat 70 guru yang terdiri dari 56 guru Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 14 guru Non-ASN. Dari 56 guru ASN tersebut, baru ada 3 orang (5,35%) yang memiliki karya ilmiah Best Practice tersebut. Sasaran pengabdian kali ini adalah guru ASN di SMA Negeri 1 Semarang yang belum pernah membuat karya ilmiah Best Practice. Hal ini dimaksudkan untuk membantu mengatasi salah satu persoalan yang dihadapi mitra. Adapun metode yang digunakan adalah metode Special Projects Assignments. Metode ini menunjukkan teknik pelatihan yang sangat berguna, yakni peserta ditugaskan untuk membuat suatu proyek yang terkait erat dengan pekerjaan mereka. Terkadang, sejumlah ‘eksekutif’ peserta pelatihan disatukan untuk mengerjakan proyek yang berhubungan langsung dengan bidang fungsional mereka. Hasil pengabdian pada masyarakat ini dapat disampaikan sebagai berikut. Dari 20 peserta Pendidikan dan Pelatihan Penulisan Best Practice di atas dapat diketahui bahwa secara kuantitatif hanya 7 peserta (35%) yang sudah selesai membuat laporan, 9 peserta (45%) yang laporannya belum lengkap, dan 4 peserta (20%) yang sama sekali belum menyerahkan laporan pembuatan Best Practice. Adapun dari 9 peserta (45%) yang laporannya belum lengkap tersebut, rinciannya dapat disampaikan sebagai berikut : hanya membuat judul saja (2 peserta), hanya membuat judul dan Bab I (5 peserta), sudah membuat judul, Bab 1 dan Bab II (1 peserta), dan sudah membuat judul, Bab I, Bab II, dan Bab III (1 peserta). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengabdian pada masyarakat (guru SMA N 1 Semarang) belum berhasil secara signifikan. Oleh sebab itu, kami menyarankan untuk diadakan evaluasi dan tindak lanjut serta pendampingan supaya laporan Best Practice dapat diselesaikan dengan baik.

Article Details

How to Cite
Santoso, Bernadus Wahyudi Joko, Yoyok Nugroho, and Devara Ordelia Apfia Parapat. 2020. “Pendidikan Dan Pelatihan Penulisan Best Practice Untuk Meraih Predikat Guru Berprestasi Bagi Guru SMA Negeri 1 Semarang Dengan Metode Special Projects Assignments”. Jurnal Panjar: Pengabdian Bidang Pembelajaran 2 (2), 52-60. https://doi.org/10.15294/panjar.v2i2.43237.
Section
Articles