KETERAMPILAN GERAK DASAR ANAK TUNA GRAHITA RINGAN

Main Article Content

Fredi Tri  Widianto

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah bagaimana keterampilan gerak dasar anak tunagrahita ringan di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Negeri Semarang tahun 2010/2011. Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode tes. Data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif yaitu dengan mencari rata-rata dari masing-masing kelompok sesuai dengan tingkat pendidikannya. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kemampuan siswa kelas 7 dalam melakukan tes zig-zag run mempunyai rata-rata t-score 51,33 masuk dalam kategori sedang, tes standing broad jump mempunyai rata-rata t-score 35 masuk dalam kategori sedang, dan tes medicine ball mempunyai rata-rata t-score 21 masuk dalam kategori sedang. Unsur mental sangat berpengaruh pada pencapaian tingkat keterampilan gerak dasar seorang anak. Kesimpulan penelitian ini adalah hasil tes keterampilan gerak dasar yang diperoleh dari siswa SMPLB Negeri Semarang bagian C ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kurangnya kemampuan siswa dalam memahami perintah atau instruksi yang diberikan peneliti dan kurangnya kecepatan siswa untuk merespon stimulus yang datang dari luar, sehingga hasil tes keterampilan gerak dasar siswa kurang maksimal.

 

The purpose of this study is how the child’s basic motor skills in the light Tunagrahita Junior High School Extraordinary Semarang State 2010/2011. Data collection by using the test method. The data was analyzed using descriptive statistical analysis is to find the average of each group according to the level of education. Based on the research results can be seen that the ability of students in grade 7 in a zig-zag test run had an average t-score of 51.33 in the category of being, standing broad jump test has an average of 35 t-score in the category of being, and medicine ball test has an average t-score of 21 in the category of being. Mental element is very influential in the achievement levels of basic motor skills of a child. Conclusions of this study is the basic movement skills test results obtained from Semarang State student section C SMPLB is influenced by several factors, including the lack of students’ skills in understanding the commands or instructions given researchers and students lack the speed to respond to the stimulus that comes from outside, so basic motor skills test results of students less than the maximum.

Article Details

Section
Articles

References

Abdul Kadir Ateng. 1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta : Depdikbud
Aip Syarifudin. 1979. Olahraga untuk SGPLB. Jakarta : Depdikbud
____________. 1980/1981. Olahraga Pendidikan untuk Anak-anak Lemah Ingatan. Jakarta : Depdikbud
Amung Ma’mun dan M. Saputra Yudha. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Jakarta : Depdiknas
Arif Nurokhman. 2004. Survei Tingkat Keterampilan Gerak Dasar Siswa Kelas V dan VI SD Se-Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga tahun Ajaran 2004. UNNES : SKRIPSI
Beltasar Tarigan. 2000. Penjaskes Adaptif. Jakarta : Depdikbud
Eri Pratiknyo Dwikuworo. 2000. Tes dan Pengukuran Olahraga. Semarang : Fakultas Ilmu Keolahragaan
John, Barry L. Dan Nelson, Jack K. 1979. Practical Measurement for Evaluation in Physical Education. Minneapolis, Minnesota : Burgess publishing company
Rusli Lutan. 2003. Asas-asas Pendidikan Jasmani Pendekatan Pendidikan Gerak di Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas
Sugiyanto. 2008. Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta : Universitas Terbuka
Suhasimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Yogyakarta : Rineka Cipta
Sukintaka. 1992. Teori Bermain untuk D2 PGSD Pesjaskes. Jakarta : Depdikbud
Sutrisno Hadi. 2000. Statistik Jilid 2. Yogyakarta : Andi Offset
Yanuar Kiram. 1992. Belajar Motorik. Jakarta : Dirjen Dikti