Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematis Siswa MAN Babat Melalui Strategi Pembelajaran Eksploratif

Main Article Content

Muzamil Huda

Abstract

Makalah ini adalah hasil kajian pustaka. Masalah yang disajikan merupakan kekhawatiran guru matematika, khususnya di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Babat Kabupaten Lamongan. Yaitu kemampuan memecahkan masalah matematik siswa, meskipun perolehan nilai UN siswa sudah sangat memuaskan. Salah satu strategi pembelajaran yang ditawarkan adalah strategi pembelajaran eksploratif. Strategi ini terdiri dari 5 (lima) tahap, yaitu: (1) pemberian masalah eksploratif, (2) eksplorasi individu, (3) presentasi, (4) eksplorasi kelompok, dan (5) diskusi dan evaluasi. Tujuan utama dari strategi pembelajaran eksploratif adalah siswa memiliki pandangan yang positif  terhadap pelajaran matematika maupun terhadap pembelajaran matematika yang kemudian diharapkan dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah matematis. Dengan strategi pembelajaran eksploratif diharapkan juga sebagai upaya mengurangi kekhawatiran guru matematika terhadap proses dan hasil belajar siswa.

Article Details

How to Cite
Huda, M. (2017). Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematis Siswa MAN Babat Melalui Strategi Pembelajaran Eksploratif. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 114-123. Retrieved from http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/21626
Section
Articles

References

Brodie, K. 2010. Teaching Mathematical Reasoning in Secondary School Classrooms. London: Springer.
Clement, D. 2003. A Research Companion to Principles and Standarts for School Mathematics: Teaching and Learning Geometry. New York: New York State University.
Confrey, J., & Razak, S. 2006. A Thirty-Year Reflection on Constructivism in Mathematics Education in PME. Rotterdam: Sense Publisher.
Cunningham, D.D. 2010. The Seven Prinsiples of Constructivist Teaching: A Case Study. The Constructivist. Vol. 17, No. 1, ISSN 1091-4072 Missouri State University.
Depdikbud. 1996. Kemampuan Guru dalam Mengajarkan Matematika [Online]. Tersedia : http ://www.dikdasmen.depdiknas.go.id/htm/info-Dikdasmen/ info-6/hal-07.htm. Diakses tanggal 30 Maret 2016
Ernest, P. 1991. The Philosophy of Mathematics Education: Studies in Mathematics Education. Philadelphia: The Falmers Press.
Huda, Muzamil. 2011. Menggairahkan Belajar Matematika melalui Monopoli Matematika. Lamongan: Jurnal Ilmiah HUMANIS UNISDA, edisi 2 tahun 2011.
Huda, Muzamil. 2015. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Mata Pelajaran Matematika Berbasis Eksplorasi. Prosiding Seminar Nasional Sains, Teknologi, dan Informatika (Saintekinfo). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Kementerian Pendidikan Nasional. 2002. Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kementerian Pendidikan Nasional. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no. 22 tahun 2006 tentang Standart Isi. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.
Kementerian Pendidikan Nasional. 2006. Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.
Kemdikbud. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 69 tahun 2013: tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta.
Kemdikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Kemdikbud. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Meltzer, D.E. 2002. The Relationship between mathematics preparation and conceptual learning gain in physics: A possible “hidden variable” in diagnostics pretest scores. Dalam American Journal of Physic. Vol. 70 (12) 1259-1268. [online]. Tersedia: http://www.physics.iastate.edu/per/docs/Addendum on_normalized gain.
Nur, dkk. 1999. Teori-Teori Belajar. Surabaya: Unipres.
Polya, G. 1985. How to solve it: A New Aspect of Mathematics Method (2nd ed.) Princeton. New Jersey: Princeton University Press.
Ruseffendi, E.T. 1994. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

Sumarmo, U. 1987. Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematika Siswa SMA Dikaitkan dengan Kemampuan Penalaran Logik Siswa dan Beberapa Unsur Proses Belajar Mengajar. Disertasi IKIP Bandung: tidak dipublikasikan.
Sumarmo, U. 1994. Suatu Alternatif Pengajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah pada Siswa SMU di Kodya Bandung. Laporan Penelitian. Bandung: FPMIPA IKIP Bandung.
Tuckman, Bruce W. 1978. Conducting Educational Research. Second Edition. San Diego, New York, Chicago, Atlanta Washinton D.C., London, Sydney, Toronto: Harcourt Brace Jovanovich Publisher.
Trianto, 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Verschaffel, L., et al. 1999. Learning to Solve Mathematical Application Problem: A Design Eksperiment with Fifth Graders.
Yeo, J,. & Fook, H.N. 2006. Engaged Learningin Mathematics. In Electronic Proceeding of Educational Research Association of Singapore Conference: Diversity for Excellence: Engaged Pedagogies. Singapore: ERAS.
Yeo, J,. & Fook, H.N. 2009. Investigating the Processes of Mathematical Investigation. Singapore: paper presented at the 3rd Redesigning Pedagogy International Conference.